Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan kembali mengadakan kegiatan pangan murah yang ditujukan untuk stabilisasi harga pangan serta menekan laju inflasi daerah.
Adapun kebutuhan pokok yang tersedia diantaranya daging kerbau Rp80.000 per pieces, daging ayam Rp30.000 per kilogram, minyak goreng Rp14.500- Rp15.000 per liter, telur ayam Rp23.000 per kilogram, bawang merah Rp36.000 per kilogram, bawang putih Rp40.000 per kilogram, dan cabai merah keriting Rp60.000 per kilogram.
Selain itu, dijual juga kebutuhan pokok secara paketan meliputi beras SPHP, gula pasir atau minyak dengan harga Rp67.000 per paket.
Kepala Biro Perekonomian Setda Sumatra Selatan (Sumsel) Hengky Putrawan mengungkapkan antusias masyarakat cukup tinggi setiap diadakannya kegiatan pangan murah maupun pasar murah.
Hal itu terlihat dari barang yang disediakan seperti beras, gula dan minyak yang selalu habis terjual. Sementara untuk komoditas seperti bawang merah, bawang putih dan cabai pun tetap diadakan.
“Untuk ketiga komoditas (bawang merah, putih dan cabai) kami melihat kebutuhan. Kalau dirasa terjadi peningkatan harga akan digelar,” ungkapnya, Selasa (23/1/2024).
Baca Juga
Dia mengakui, untuk harga komoditas bawang dan cabai memang sedikit terkerek naik. Hal itu lantaran bencana banjir yang mengganggu arus distribusi ketiga komoditas itu sampai ke Sumsel.
“Mengingat, komoditas ini didatangkan dari daerah dan atau pulau Jawa. Hal itu [banjir] membuat distribusi terganggu,” imbuhnya.
Namun demikian, pihaknya mengklaim bahwa kegiatan pangan murah dan pasar murah yang telah diadakan berhasil menekan laju inflasi.
Bahkan, kata dia, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel memperkirakan pada Minggu ke 3 Januari 2024 ini Sumsel akan mengalami deflasi. Dari data Indeks Perkembangan Harga (IPH) deflasi mencapai 2,28%.
“Iya berdasarkan prediksi BPS maka minggu ke 3 Januari ini Sumsel deflasi,” pungkasnya.