Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat terus menggenjot sektor perikanan melalui pengembangan budidaya lobster laut seiring adanya potensi perairan laut yang luas yang terbentang di tujuh kabupaten dan kota.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar Reti Wafda mengatakan pengembangan budidaya lobster laut di Sumbar sebenarnya sudah dimulai pada 2023 dengan pemijahan 20.000 benih lobster (BL) laut di UPTD Balai Perikanan Budidaya Air Laut dan Payau (BPBALP) Teluk Buo, Padang.
Adapun jenis lobster laut yang akan dikembangkan tersebut adalah lobster mutiara (panulirus ornatus), dan lobster pasir (panulirus homarus).
"Benih lobster laut itu kami besarkan hingga ukuran jangkrik di UPTD BPBALP, setelah itu baru kami salurkan pada kelompok nelayan budidaya sebagai bantuan pada awal 2024 ini," katanya, Jumat (26/1/2024)
Dia menyebutkan alasan kenapa bantuan benih lobster baru akan didistribusikannya setelah mencapai ukuran setara jangkrik, karena ketika masih berupa benih, lobster akan rentan mati jika tidak mendapatkan penanganan optimal.
Sedangkan untuk daerah yang akan melakukan budidaya lobster laut ini, berada di tiga daerah yaitu di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Baca Juga
"Sepanjang 2023 lalu, total nilai ekspor lobster laut asal Sumbar mencapai Rp12,06 miliar. Nah, ini potensi yang besar. Kami ingin produktivitas ditingkatkan, sehingga ekonomi di sektor perikanan pun jadi lebih baik," ujarnya.
Reti meyakini apabila skema budidaya lobster laut di Sumbar telah berjalan dan berhasil, maka nilainya akan jauh lebih meningkat. Sehingga upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tukar nelayan (NTN) dan mengentaskan kemiskinan di Sumbar dapat tercapai.
"Dalam melakukan persiapan budidaya lobster laut ini kami dari Pemprov juga turut melibatkan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta (UBH). Dengan demikian, bagaimana teknis budidayanya, akan kami diskusi bersama UBH," sebutnya.
Diakuinya adanya pergerakan untuk melakukan pengembangan budidaya lobster laut ini, sesuai arahan dari Gubernur Sumbar, sebagai upaya peningkatan perekonomian nelayan.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan dengan adanya upaya melakukan budidaya lobster laut ini, telah dapat memaksimalkan potensi perairan laut, sehingga dapat meningkatkan pendapatan nelayan.
Dikatakannya lobster laut merupakan salah satu komoditas ekspor yang laku di pasaran. Namun selama ini yang terlihat sebagian besar ekspor lobster laut Sumbar bersumber dari hasil tangkapan nelayan.
"Jadi ke depan perlu dikembangkan melalui skema budidaya, sehingga nelayan dapat memperoleh hasil yang lebih optimal," ujarnya.
Mahyeldi menegaskan pemerintah perlu mengambil peran lebih strategis untuk membantu meningkatkan pendapatan nelayan, terutama nelayan kecil, agar mereka bisa lebih sejahtera sekaligus dapat mengurangi angka kemiskinan.
Apalagi yang terlihat kini NTN Sumbar masih di bawah nasional. Untuk itu, perlu untuk memikirkan bagaimana program-program dari Pemprov bisa mendukung ekonomi nelayan, sehingga dari waktu ke waktu NTN semakin meningkat.
"Saya berharap upaya ini berjalan dengan baik, sehingga apa yang diharapkan bisa terwujud," harap Mahyeldi.