Bisnis.com, AGAM - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Marapi mencatat terhitung hingga pukul 18.00 Wib Jumat (19/1/) telah terjadi 7 kali hembusan dan 1 kali letusan erupsi Gunung Marapi.
Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Marapi Ahmad Rifandi mengatakan aktivitas letusan/hembusan yang terjadi dari pagi hingga pukul 18.00 Wib terbilang terbilang menurun dibandingkan dua hari yang lalu.
"Kalau pada Rabu dan Kamis lalu hembusannya itu sampai 20 kali dengan 2 kali letusan pada Rabu dan 18 kali hembusan pada Kamis," katanya melalui data resmi, Jumat (19/1/2024).
Dia menjelaskan untuk letusan yang terjadi pada pagi pukul 10.14 Wib tadi terpantau sangat jelas asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 400 meter di atas puncak kawah, dengan kolom asap condong ke arah barat daya.
Melihat kondisi ini, PVMBG menghimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi.
Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Baca Juga
"Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA)," ujarnya.
Sementara itu, akibat erupsi Gunung Marapi ini, juga membuat operasional di Bandara Internasional Minangkabau ditutup sementara waktu oleh Otoritas Bandara Wilayah VI Padang.
Penutupan ini karena abu vulkanik telah memasuki kawasan bandara, dan kondisi dinilai sangat membahayakan penerbangan. Upaya penutupan bandara, juga bertujuan untuk memprioritaskan keselamatan penerbangan dan calon penumpang.