Bisnis.com, AGAM - Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatra Barat, mencatat terdapat 206 hektare lahan pertanian di lereng Gunung Marapi yang berada di wilayah Agam terdampak akibat hujan abu vulkanik erupsi Gunung Marapi.
Kepala Dinas Pertanian Agam Afniwirman mengatakan data 206 hektare yang terdampak tersebut tercatat sejak erupsi Gunung Marapi pertama kali terjadi yakni 3 Desember 2023 hingga data Selasa (16/1) lalu.
"Luas lahan yang terdampak 206 hektare yang tersebar di tiga kecamatan di Agam, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp2,4 miliar," katanya ketika dihubungi Bisnis di Padang, Kamis (18/1/2024).
Dia menjelaskan tanaman yang terdampak meliputi kentang, kakao, cabai, tomat, kubis, bawang merah, sawi, ubi jalar, tembakau, kopi, padi, dan jenis tanaman lainnya.
"Kawasan lereng Gunung Marapi di wilayah Agam ini memang merupakan kawasan pertanian dan pada umumnya merupakan tanaman sayur-sayuran," jelasnya.
Menurutnya tiga kecamatan terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Marapi itu, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, dan Kecamatan Baso. Dari tiga kecamatan itu, yang terparah berada di Kecamatan Canduang dan Sungai Pua.
Baca Juga
Adapun masing-masing kecamatan yang terdampak itu, untuk Kecamatan Canduang luas lahan yang terdampak sekitar 206 hektare, Kecamatan Sungai Pua sekitar 233,87 hektare, dan di Kecamatan Baso luas lahan pertanian yang terdampak tidak begitu luas yakni sekitar 38 hektare.
"Jadi ada gagal panen ada yang rusak sedang kondisi tanaman pertaniannya. Sejauh ini belum ada kebijakan dari Pemkab Agam terkait kondisi lahan pertanian yang terdampak erupsi hujan abu vulkanik," tegasnya.
Kendati demikian Distan Agam akan berupaya melakukan pembicaraan dengan Bupati Agam, agar ada bantuan yang diberikan kepada pertanian yang terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Marapi tersebut.
Afniwirman menyampaikan bila melihat soal pertanian yang terkena abu vulkanik dan kondisi tanaman masih aman, luas lahan bahkan lebih luas.
Mulai dari lahan sawah mencapai 1.100 hektare masih aman, luas perkebunan tebu 701 hektare dan masih aman, luas tanaman hortikultura 340 hektare dan juga masih tergolong aman. "Jadi ada yang terdampak, tapi tanamannya masih tergolong aman," ucapnya.