Bisnis.com, AGAM - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, melakukan pengecekan kesehatan paru untuk masyarakat yang ada di sekitaran Gunung Marapi menyikapi kondisi hujan abu vulkanik yang sering melanda wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Hendri Rusdian mengatakan akibat hujan abu vulkanik itu telah membuat banyak masyarakat terkena penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA). Bahkan hampir setiap hari masyarakat merasakan gangguan pernapasan.
"Data pastinya berapa masyarakat terkena ISPA saya belum bisa sampaikan, karena pendataan masih terus dilakukan. Karena hampir setiap harinya ada masyarakat terkena ISPA," katanya ditemui di Puskesmas Sungai Pua, Minggu (14/1/2024).
Dia menyebutkan pada kondisi erupsi Gunung Marapi ini, masyarakat tidak hanya perlu waspada soal aktivitas erupsi saja. Tapi hujan abu vulkanik yang tersebar di sekitaran Gunung Marapi.
"Sebelumnya kami sudah sering menyampaikan, gunakan masker bila melakukan aktivitas di luar rumah. Karena abu vulkanik ini dapat mengancam kesehatan, terutama paru," ujarnya.
Selain itu, Dinkes juga telah meminta kepada masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas sekitar Gunung Marapi yakni Puskesmas Sungai Pua dan Puskesmas Lasi, bila mengalami kondisi gangguan pernapasan.
Baca Juga
Untuk itu, pada hari Minggu (14/1) ini Dinas Kesehatan Agam bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDRI) Sumbar, dan Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK Unand serta RSUP M Djamil Padang.
Kegiatan pemeriksaan gratis tersebut dilakukan secara gratis. Hal ini ternyata mendapat respons yang baik dari masyarakat. Buktinya ada sekitar ratusan jiwa penduduk di sekitar Gunung Marapi mendatangi Puskesmas Sungai Pua, untuk melakukan pengecekan kesehatan paru.
"Kegiatan pengecekan kesehatan paru gratis ini hanya berlaku satu hari ini saja. Kenapa hari Minggu, karena masyarakat lagi tidak ke kebun pada hari Minggu ini," sebutnya.
Salah seorang warga, Marni mengatakan sangat terbantu adanya layanan pengecekan kesehatan paru tersebut. Terlebih kegiatan tersebut dilakukan secara gratis.
"Layanannya gratis, jadi dengan adanya pengecekan ini saya juga bisa mengetahui kondisi kesehatan paru saya. Karena memang hujan abu vulkanik sering terjadi, dan saya masih saja beraktivitas ke kebun," katanya.
Marni mengaku sangat terganggu adanya hujan abu vulkanik tersebut. Karena tidak hanya mengganggu kesehatan pernapasan, abu vulkanik itu juga bisa membuat mata perih, bila abu nya sampai masuk ke mata.
"Kalau di kebun, bisa pakai masker. Tapi kalau sudah berkendara, harusnya pakai kaca mata. Karena abunya bisa terkena mata terasa perih," ungkap dia.
