Bisnis.com, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat akan melakukan penyisiran ke aliran sungai yang berhulu dari Gunungapi Marapi sebagai bentuk upaya antisipasi terjadi banjir bandang.
Kalaksa BPBD Sumbar Rudy Rinaldi mengatakan dampak erupsi Gunung Marapi yang terjadi sejak Minggu (3/12) lalu hingga hari Selasa (12/12) ini perlu diwaspadai adanya banjir bandang di daerah aliran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi.
"Himbauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah ada. Ahli Geologi juga sudah bicara. Selanjutnya saya akan rapat membahas rencana melakukan penyisiran ke aliran sungai ini, dalam waktu dekat ini rapatnya," kata dia, Selasa (12/12/2023).
Menurutnya pembahasan rencana penyisiran ke aliran sungai itu, nantinya akan melibatkan BPBD kabupaten dan kota di empat daerah di Sumbar, seperti Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan juga Kota Bukittinggi.
"Potensi banjir bandang itu ada, karena material vulkanik yang dikeluarkan akibat erupsi itu, bisa menyebabkan aliran sungai yang berhulu di Marapi mengganggu arus aliran sungai," ujarnya.
Untuk itu, Rudy menegaskan agar kondisi di lapangan bisa diketahui secara pasti, maka perlu melakukan penyisiran terlebih dahulu. Namun bila benar ada aliran sungai yang terkena dampak erupsi Marapi, maka akan dibersihkan.
Baca Juga
"Saya berkeinginan, penyisiran itu tidak hanya melihat kondisi. Tapi langsung saja melakukan pembersihkan aliran sungai bila ada ditemukan menutup aliran sungai," sebutnya.
Dia berharap rapat bersama empat kabupaten dan kota tersebut bisa segera terlaksana, sehingga pergerakan penyisiran bisa segera dilakukan pula.
"Kondisi saat ini, bila turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan durasi yang lama, potensi banjir bandang itu bisa terjadi. Nah, kita ingin antisipasi hal itu, dengan memastikan kondisi aliran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi," tegasnya.
Sebelumnya, Ahli Geologi Dian Hadiyansyah mengatakan bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, pada Selasa (5/12) malam membawa material vulkanik.
Dia menyebutkan banjir bandang yang terjadi di Pariangan tersebut, kuat dugaan disebabkan terganggu atau tersumbatnya aliran sungai dibagian akibat material vulkanik.
"Penyebab terjadinya banjir bandang itu, ada penyumbatan di bagian aliran sungai. Dikarenakan ada dorongan air secara terus menerus, sementara ada terjadi penyumbatan. Nah, yang membuat tersumbat itu adalah material vulkanik, karena kejadian banjir bandang itu dua hari setelah erupsi Gunung Marapi yang cukup besar itu," ujar Ketua Pengda Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar ini.
Untuk itu, Dian memberikan saran ke pemerintah daerah, agar segera melakukan penyisiran sepanjang daerah aliran sungai.
"Saya berharap pemerintah daerah melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) melakukan penyisiran kepada seluruh aliran sungai yang berhulu dari Gunungapi Marapi. Tujuannya, bisa tahu dan bisa diatasi penyebab terjadi banjir bandang," tegasnya.
Dikatakannya dengan melakukan penyisiran itu, BPBD bisa melakukan pembersihan sepanjang daerah sungai, dan bila menemukan benda yang mengganggu atau menghambat aliran sungai dari material vulkanik, bisa dilakukan pembersihan.
Menurutnya hal tersebut penting dilakukan, karena bila dibiarkan saja, maka saat hujan turun, akan berpotensi besar terjadi banjir bandang.
"Dampak dari erupsi ini menyebabkan banyak material vulkanik yang bertebaran di sekitaran puncak, baik itu ukurannya segumpal tangan, maupun dalam berbentuk pasir," jelasnya.
Sehingga material vulkanik itu mengganggu air sungai yang berhulu ke Gunungapi Marapi itu, dan hal ini lah menjadi penyebab utama terjadi banjir bandang disaat hujan turun.
"Material vulkanik ini akan terbawa arus sungai bila ada benda yang mendorongnya seperti air. Makanya bila hujan turun, potensi banjir bandang itu bisa terjadi," sebutnya.
Masyarakat bergotong royong melakukan pembersihan sisa material banjir bandang yang melanda Desa Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Rabu (6/12/2023). Bisnis-Muhammad Noli Hendra