Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sedang mempertimbangkan untuk menetapkan status siaga darurat banjir menyusul langkah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Rokan Hilir dan Bengkalis, yang telah mengambil langkah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, mengungkapkan pihaknya akan mengevaluasi dan melaporkan kepada Gubernur untuk penetapan status banjir tingkat provinsi.
"Hingga saat ini sudah ada dua kabupaten yang telah menetapkan status siaga darurat banjir, yaitu Rohil dan Bengkalis. Ini akan kita evaluasi dan laporkan ke gubernur untuk penetapan status banjir tingkat provinsi," ujarnya, Kamis (30/11/2023).
Dia menyebutkan BPBD Riau telah melakukan pemetaan dan inventarisasi terhadap daerah-daerah di Riau yang rawan banjir. Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa beberapa daerah di Riau berpotensi mengalami banjir, seperti di Kampar, Rohul, Rohil, Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Inhil, dan Dumai.
Edy menjelaskan bahwa kondisi banjir di Riau banyak dipengaruhi oleh meluapnya debit air di empat sungai besar di Riau, yaitu Sungai Kampar, Sungai Rokan, Sungai Siak, dan Sungai Indragiri.
"Riau punya empat sungai besar. Setelah kita inventarisir, yang rawan itu di Kampar, dampaknya sampai Pelalawan karena luapan Sungai Kampar," ungkapnya.
Baca Juga
Selain itu, di Rokan Hulu dan Rokan Hilir, banjir banyak dipengaruhi oleh debit air kiriman dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara yang masuk ke Sungai Rokan, terutama daerah yang berbatasan dengan Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
"Ada kiriman air dari arah Padang Lawas (Sumut) dan Pasaman (Sumbar) itu alurnya ke Rohul," pungkasnya.