Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak El Nino di Sumbar, 166 Hektare Sawah Terdampak

Menurut BMKG pusat El Nino ini masih berpotensi terjadi lanjut sampai bulan Maret 2024
Petani melintasi sawah yang kering./JIBI
Petani melintasi sawah yang kering./JIBI

Bisnis.com, PADANG - Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatra Barat menyebutkan kendati dampak fenomena El Nino tergolong rendah di wilayah Sumbar namun cukup mengganggu terhadap produktivitas pertanian.

Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar Febrina Tri Susila Putri mengatakan dalam menghadapi fenomena El Nino ini tanaman pangan padi menjadi sektor yang merasakan bentuk adanya El Nino, seperti halnya terjadi kekeringan.

"Sampai saat yang terdampak adalah tanaman padi. Kalau untuk perkebunan, dari laporan petugas yang menginventaris gangguan usaha per triwulan III sejauh ini baru satu kasus kebakaran kebun sawit seluas satu hektare di Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya," kata Rina kepada Bisnis di Padang, Rabu (11/10/2023).

Dia menjelaskan adapun kabupaten dan kota yang terdata tengah sulit menghadapi dampak El Nino ini yaitu Kabupaten Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto, dan Kota Solok. Luas lahan yang terdampak yaitu 166,40 ha. Dimana ada yang kategori ringan 144,40 ha dan kategori sedang 22,00 ha. Kondisi El Nino diakuinya tentu mengancam ketahanan pangan di Sumbar.

"Ya karena menurut BMKG pusat El Nino ini masih berpotensi terjadi lanjut sampai bulan Maret 2024," ujarnya.

Dia mengatakan untuk menghadapi kondisi ini, solusi yang bisa dilakukan yakni melakukan gerakan penangan dampak perubahan iklim, pembuatan bak penampungan, pembuatan sumur dangkal, sprinkler, dan irigasi tetes.

Rina menilai upaya tersebut bisa menjadi solusi bagi petani yang menghadapi situasi sulit dampak El Nino. Dengan kondisi itu turut mengganggu target produktivitas pertanian dan perkebunan di Sumbar.

"Semoga saja tidak terlalu parah, karena BMKG bilang Sumbar ini termasuk wilayah cukup aman dari dampak El Nino," tegasnya.

Saat ini, kata Rina, produksi hasil pertanian (perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura) terpantau masih berjalan. Memang ada laporan kegagalan panen di beberapa tempat akibat serangan hama dan penyakit tanaman, namun serangan tersebut masih di bawah 5 persen.

Rina menyampaikan sebelumnya Pemprov Sumbar juga sudah menyurati kabupaten dan kota untuk langkah-langkah penanganan dampak El Nino tersebut. Di satu sisi, Pemprov Sumbar juga tetap menjalankan program-program yang memfasilitasi petani agar tetap produktif di antaranya menyediakan benih, pupuk, perbaikan irigasi, penyediaan alat dan mesin pertanian serta pembinaan kelembagaan.

"Kita juga promosikan cara-cara budidaya yang efektif dan efisien serta responsif dengan isu perubahan iklim, seperti pertanian organik, budidaya tanpa olah tanah dan menggunakan mulsa jerami," jelasnya.

"Mudah-mudahan produksi pertanian Sumbar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Sumbar dan juga mampu secara maksimal mencapai target yang ditetapkan," sambungnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper