Bisnis.com, PEKANBARU -- Akibat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, kualitas udara di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya saat ini berada pada level tidak sehat, dan sempat memburuk di level berbahaya di malam sebelumnya. Karena kondisi udara tersebut, masyarakat diimbau untuk mulai menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Kepala BMKG Pekanbaru Ramlan Djambak menyatakan dari pantauan pihaknya dari pukul 00.00 WIB, Minggu (1/10/2023), hingga pukul 11.00 WIB, kualitas udara di Pekanbaru Riau berada di level tidak sehat atau warna kuning.
Terlihat pada pukul 00.00 WIB, kualitas udara di Pekanbaru Riau berada di 84.20 ugram/m3. Sedangkan, pukul 11.00 WIB naik menjadi 92.90 ugram/m3.
"Kualitas udara (partikulat) di Riau secara riil time dapat di akses melalui https://www.bmkg.go.id/kualitas-udara/informasi-partikulat-pm25.bmkg," ungkapnya, Minggu (1/10/2023).
Dia menjelaskan Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3). Pemantauan PM2.5 yang dilakukan oleh BMKG ini baru dimulai sejak tahun 2020.
Sementara, untuk prakiraan cuaca untuk wilayah Riau pada Minggu (1/10/2023), di pagi harinya udara di Riau kabur dan cerah berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang tidak merata terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi dan Pelalawan. Sedangkan, siang harinya cerah berawan-berawan tanpa potensi hujan.
Baca Juga
Kemudian pada sore hingga malam harinya berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata terjadi di sebagian wilayah Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, Siak, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Dumai dan Pekanbaru.