Bisnis.com, PEKANBARU -- Guna mendukung upaya kesiapsiagaan menghadapi dampak kebakaran hutan dan lahan serta El Nino 2023, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai menyerahkan bantuan Nozzle Gambut kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pjs. General Manager PT KPI Unit Dumai Hamson Limbong mengatakan sebanyak 25 unit Nozzle Gambut direplikasi untuk diserahkan ke KLHK dalam upaya mengatasi karhutla di wilayah tersebut.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya persiapan PT KPI Unit Dumai dalam menghadapi dan mendukung upaya pemerintah dalam menghadapi potensi bencana karhutla yang dapat dipicu oleh kondisi cuaca yang ekstrim akibat El Nino.
"Pada tahun 2023, lahan dan hutan yang terbakar di Provinsi Riau sudah mencapai total 1.184 hektare. Untuk Kota Dumai, total lahan yang terbakar sejumlah 112 hektare, dan Kabupaten Bengkalis yang merupakan lokasi RU II Sei Pakning sejumlah 377 hektare," ungkapnya, Jumat (29/9/2023).
Menurutnya perusahaan ikut prihatin terhadap meningkatnya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. Karena dampak dari El Nino, seperti menurunnya kualitas udara, peningkatan suhu global, kekeringan, dan peningkatan penyakit saluran pernapasan, menjadi isu yang semakin mendesak.
Oleh karena itu, pihaknya merespons dengan mengambil langkah-langkah konkret sebagai kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat yang mungkin timbul akibat El Nino.
Baca Juga
Pihaknya berharap agar delegasi yang melakukan penyerahan Nozzle Gambut diberikan keselamatan dalam perjalanan. Langkah-langkah proaktif seperti ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak buruk dari potensi karhutla di masa yang akan datang dan menjaga keamanan serta keberlanjutan kilang PT KPI Unit Dumai.
“Semoga dengan replikasi dan penyerahan 25 unit Nozzle Gambut ini, dapat menjadi solusi bagi kita semua dalam menekan angka kebakaran hutan dan lahan, terutama akibat dampak El Nino yang terjadi,” pungkas Hamson Limbong.
Adapun Nozzle Gambut (Nozgam) merupakan inovasi Perwira PT KPI Unit Dumai untuk mengatasi kebakaran lahan gambut secara lebih cepat melalui pemadaman bara api di dalam tahan gambut.
Seperti diketahui bahwa karakteristik kebakaran lahan gambut tidak hanya terjadi di permukaan tanah (surface fire), melainkan juga di dalam tanah gambut (underground fire). Hal ini yang cukup berbahaya karena berpotensi mengakibatkan kebakaran ulang atau re-fire.
Inovasi Nozzle Gambut yang dikembangkan untuk mempermudah pemadaman kebakaran lahan gambut dengan memotong waktu pemadaman hingga 3 kali lebih cepat dan mengurangi dampak buruknya.