Bisnis.com, BATAM - Proyek pengembangan Pulau Rempang menjadi eco-city ternyata telah menjadi salah satu Program Strategis Nasional 2023.
Hal tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7/2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Permen Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7/2021 tentang Perubahan Daftar PSN.
"Menko Airlangga telah mengesahkan peraturan tersebut 28 Agustus 2023 lalu di Jakarta, sehingga pengembangan Pulau Rempang masuk dalam PSN," ujar Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait, Jumat (1/9/2023) di Gedung BP Batam.
Menurut Tuty, pengembangan Pulau Rempang yang melibatkan investasi pabrik kaca Xingyi Group China membuat pemerintah pusat harus memberikan perhatian yang sangat serius.
"Pemerintah pusat melalui kerja sama antara BP Batam dan pengembang PT Makmur Elok Graha (MEG) akan mempersiapkan pulau tersebut jadi kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi, untuk meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara tetangga," tuturnya.
Dengan nilai investasi sebesar Rp381 triliun hingga tahun 2080, pengembangan Pulau Rempang diharapkan dapat memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi (Spillover Effect) bagi Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Baca Juga
"Pengembangan Rempang juga akan membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Kepri, khususnya para pemuda di Kota Batam," tambahnya.
Pemerintah Republik Indonesia menargetkan, pengembangan Kawasan Rempang Eco-City dapat menyerap lebih kurang 306.000 tenaga kerja hingga tahun 2080 mendatang.
"Tidak hanya itu saja, para pemuda tersebut juga dibekali dengan pendidikan dan pelatihan khusus agar lebih siap menghadapi persaingan industri ke depannya," pungkasnya. (K65)