Bisnis.com, PALEMBANG – Dinas Perkebunan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) melaporkan harga karet KKK 100 persen per 31 Agustus 2023 Rp20.728 per kilogram.
Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian menyebut harga karet tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp256 per kilogram.
Rudi menjelaskan, ada tiga faktor yang mempengaruhi kenaikan harga karet periode ini. Pertama, kenaikan harga minyak bumi di pasar Internasional.
“Minyak bumi ini kan bahan dasar pembuatan karet sintetis. Kalau harga minyak bumi turun maka sebagian negara konsumen lebih memilih karet sintetis daripada karet alam. Jadi kenaikan harga minyak bumi membuat negara konsumen kembali membeli karet alam,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (31/8/2023).
Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi terkereknya harga karet itu juga dipengaruhi oleh kondisi alam, dimana negara-negara produsen karet dilanda cuaca panas sehingga berakibat pada penurunan produksi karet.
“Sementara permintaan karet di pasar internasional cenderung meningkat, jadi hukum pasarlah,” imbuhnya.
Baca Juga
Untuk faktor lainnya yaitu adanya gangguan pada proses pengiriman akibat kekurangan kontainer. Oleh karenanya banyak pengiriman atau ekspor yang terganggu.
“Ketiga itulah yang akhirnya mendongkrak permintaan karet alam dan buntutnya pada harga jual karet alam menguat di pasar Internasional,” pungkasnya.
Lebih lanjut untuk harga karet sesuai dengan masing-masing kadarnya yaitu Rp14.510 untuk karet KKK 70 persen, Rp12.437 untuk karet KKK 60 persen, Rp10.364 untuk karet KKK 50 persen, Rp8.291 untuk karet KKK 40 persen, dan Rp6.218 untuk karet KKK 30 persen. (K64)