Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru menyatakan dari hasil pertemuan dengan PT Hutama Karya (Persero), diketahui progres pembangunan jalan tol Pekanbaru-Rengat di sisi Pekanbaru, telah berjalan lancar dan pengukuran serta penilaian lahannya sudah mencapai 50 persen.
Sekda Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution menjelaskan secara total di wilayah Pekanbaru ada sebanyak 921 bidang tanah atau persil yang terdampak proyek pembangunan jalan tol Pekanbaru-Rengat.
"Hutama Karya menyampaikan akan segera memulai pembangunan jalan tol Pekanbaru-Rengat-Jambi. Bagian dari pembangunan tersebut adalah jalan tol yang menghubungkan gerbang Pekanbaru-Dumai dan gerbang Pekanbaru-Bangkinang dan melintasi wilayah Kota Pekanbaru," ungkapnya, Senin (10/7/2023).
Menurutnya panjang jalan tol Pekanbaru-Rengat di sisi Pekanbaru yang menghubungkan antara dua gerbang tol tersebut diperkirakan sekitar 13,5 kilometer. Dari total panjang tersebut, terdapat sekitar 921 persil tanah warga yang terkena dampak pembangunan tol di wilayah Pekanbaru.
Dijelaskannya saat ini Hutama Karya sedang melakukan sosialisasi kepada pemilik tanah terkait nilai ganti rugi. Proses pembayaran ganti rugi tanah yang terkena dampak pembangunan jalan tol ini menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Berdasarkan laporan Hutama Karya, proses pengukuran dan penilaian harga tanah oleh tim appraisal sudah mencapai 50 persen dari total 921 bidang tanah, sedangkan sisanya masih dalam proses. Untuk masalah harga saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan negosiasi dengan pemilik tanah.
Baca Juga
Selain itu, aset Pemerintah Kota Pekanbaru yang terdampak pembangunan jalan tol sepanjang 13,5 kilometer tersebut juga telah dinilai. Nantinya, aset pemerintah akan diganti dengan tanah atau gedung.
Menurut data Pemkot Pekanbaru, ada 5 kelurahan terdampak proyek tol Pekanbaru-Rengat. Kelima kelurahan di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Barat, yaitu Sri Meranti, Agrowisata, Rumbai Bukit, Palas, dan Muara Fajar Timur. Rencananya pembangunan jalan tol tersebut direncanakan dimulai pertengahan tahun ini.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Riau telah mengumumkan penetapan lokasi (penlok) untuk proyek jalan tol Trans Sumatra, ruas Pekanbaru-Rengat yang melewati empat desa di Kabupaten Kampar.
Sekretaris Daerah Provinsi Riau SF Hariyanto mengatakan lokasi rencana pembangunan ruas tol yang terletak di Kabupaten Kampar itu berada di Kecamatan Tapung dan Kecamatan Tambang. Lokasi tanahnya tersebar di empat desa, seluas 234,994 hektare.
"Untuk penetapan lokasi pembangunan ruas Tol Pekanbaru-Rengat di Kabupaten Kampar, sudah kami umumkan. Lokasi dan luas tanahnya tersebar di empat desa mulai dari Kecamatan Tapung dan Kecamatan Tambang," ungkapnya.
Menurut data PT Hutama Karya (Persero), perusahaan pelat merah itu berencana memulai pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) tahap II sepanjang 574 kilometer yang sudah dimulai pertengahan 2022.
Terdapat 3 ruas yang masuk dalam tahap kedua, yakni Ruas Betung–Tempino–Jambi dengan total panjang 169 kilometer dan nilai investasi Rp25,2 triliun, Ruas Jambi–Rengat yang membentang sepanjang 198 kilometer dengan nilai Rp34,19 triliun, dan Ruas Rengat–Pekanbaru sepanjang 207 kilometer dengan nilai Rp43,47 triliun.
Sementara itu SF Hariyanto merincikan untuk ruas jalan di lokasi Kecamatan Tapung berada di Desa Karya Indah seluas 100,170 hektare. Kemudian di Kecamatan Tambang di Desa Rimbo Panjang seluas 59,531 hektare, Desa Tarai Bangun seluas 31,350 hektare dan Desa Kuala seluas 43,933 hektare.
Setelah Penlok ini lanjut SF, akan dilakukan proses pengadaan tanah pembangunan jalan tol tersebut. Tahapan proses pengadaan tanah ini diperkirakan selama 28 minggu.
Dia menyebutkan untuk perkiraan pembangunan jalan tol ini akan selesai selama 30 bulan atau selama 2 tahun dan 6 bulan, terhitung sejak selesainya proses pengadaan tanah.
SF berharap, dengan pembangunan tol Rengat-Pekanbaru ini akan menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah. Kemudian, dapat mempermudah akses transportasi simpul jasa distribusi dari dan ke pusat-pusat kegiatan.
"Tentunya akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Memperlancar pasokan logistik, yang dilalui jalan tol agar berkembang dengan pesat," pungkasnya.