Bisnis.com, PEKANBARU – PT Hutama Karya (Persero) saat ini tengah menggarap pembangunan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area permanen di jalan tol Pekanbaru – Dumai (Permai) di 10 titik lokasi. Dalam pembangunannya, Hutama Karya bekerjasama dengan anak perusahaannya yaitu PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) sebagai kontraktor.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa saat ini jalan tol Permai dilengkapi dengan rest area sementara yang berada di KM 45 Jalur A, KM 65 Jalur B & KM 82 Jalur A & B, namunbelum terdapat rest area permanen.
“Fasilitas rest area sementara yang ada tidak kalah dari rest area permanen pada umumnya, sudah dilengkapi dengan minimarket, SPBU dan tenant-tenant makanan. Namun, untuk meningkatkan pelayanan jalan tol yang dikelola kami akan bangun 10 (sepuluh) rest area permanen di sepanjang tol Permai,” ungkapnya Rabu (31/5/2023).
Lebih lanjut Koentjoro menyampaikan bahwa rest area permanen tersebut terletak di kota madya Pekanbaru dan tiga kabupaten di Provinsi Riau yakni Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai. Lima rest area terletak pada jalur A (Jalur Pekanbaru-Dumai) dan lima lainnya di jalur B (Jalur Dumai-Pekanbaru) yakni di Km 14+500 Jalur A&B, Km 45+200 Jalur A, Km 46+050 B, Km 65+000 Jalur A&B, Km 82+300 Jalur A&B, dan Km 15+200 Jalur A&B dari arah Dumai.
“Lima ke arah Dumai dan lima lagi sebaliknya, dengan jarak antar rest area kurang lebih 30 km,” terang Koentjoro.
Terdapat 2 (dua) tipe rest area yang akan dibangun yaitu Tipe A dengan luas 6 Hektar yang dilengkapi oleh fasilitas toilet umum, masjid, pujasera, stand UMKM, minimarket, tempat parkir kendaraan kecil dan besar, kawasan siap bangun untuk SPBU dan premium commercial area. Sementara untuk rest area Tipe B dengan luas 3 Hektar berisikan fasilitas yang sama, hanya tidak terdapat kawasan siap bangun untuk SPBU dan premium commercial area-nya saja.
Baca Juga
Selain memiliki fasilitas yang lengkap, Koentjoro juga mengatakan bahwa rest area ini nantinya akan memiliki desain bangunan yang mengadaptasi nuansa adat di Riau, yaitu menggunakan atap lipat pandan dan ornamen atap selembayung. Bangunan dengan hint corak budaya ditonjolkan dalam rest area sebagai bentuk melestarikan serta memperkenalkan budaya daerah Riau kepada pengguna jalan tol yang melintas.
“Kami juga menyediakan dan prioritaskan porsi lebih dari 70 persen tenant yang berada di rest area ini untuk UMKM sehingga dapat mengembahkan usaha masyarakat daerah sekitar, ” pungkasnya.