Bisnis.com, PADANG - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) mempercepat pembangunan rest area atau tempat istirahat pelayanan (TIP) di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang berada di ruas Padang – Sicincin, Sumatra Barat, seiring mulai beroperasinya tol dimaksud pada 28 Mei 2025 besok.
Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya mengatakan progres fisik pembangunan rest area di jalan tol Padang - Sicincin itu hingga April 2025, telah mencapai 80,06 %.
“Proyek yang berlokasi di STA 23+000 terdiri atas dua rest area, yang masing-masing terletak di jalur A yakni dari Padang ke Sicincin dan jalur B dari Sicincin ke Padang,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).
Dia menyatakan akan memastikan pengerjaannya berjalan sesuai target mutu dan selesai pada Juni mendatang. Untuk rest area tol Padang - Sicincin itu merupakan rest area tipe A dengan fasilitas lengkap seperti masjid, toilet umum, klinik, bengkel, SPBU, kantor pengelola, bangunan pengolahan limbah, foodcourt yang mampu menampung 16 tenant UMKM dan 1 (satu) minimarket.
Dengan disediakannya tenan untuk UMKM, diharapkan tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Padang – Sicincin, namun juga menjadi sarana yang strategis untuk memperkenalkan budaya dan kuliner khas Sumbar kepada para pengunjung rest area.
Adit mengatakan untuk mendukung kelancaran mobilitas dan kenyamanan pengguna jalan tol, rest area di jalur A menyediakan parkir untuk 211 kendaraan golongan I dan 55 kendaraan golongan II hingga V.
Baca Juga
“Adapun di jalur B, tersedia kapasitas parkir untuk 210 kendaraan golongan I dan 59 kendaraan golongan II hingga V,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan rest area ini memanfaatkan teknologi konstruksi mutakhir seperti Building Information Building Modeling (BIM), yang digunakan untuk membuat dan mengelola representasi digital dari karakteristik fisik dan fungsional bangunan rest area.
Dari sisi desain, rest area ini memiliki desain arsitektur neo vernacular yang mengadopsi budaya lokal Minang tepatnya rumah adat Minangkabau dengan konstruksi yang menggunakan material yang kekinian.
Penggunaan material modern dipadukan dengan ornamen khas Minang, seperti mahkota, dada kelelawar, sirip ikan, dan motif ukiran tradisional, yang seluruhnya diproduksi oleh pengrajin lokal.
“HKI tak sekadar membangun fisik, tapi juga merawat warisan budaya. Untuk memastikan bahwa arsitektur rest area ini dapat mewakili budaya Minang, kami juga berkolaborasi dengan spesialis Ranah Minang dalam melaksanakan pekerjaan gonjong (bentuk atap yang lancip dan menjulang ke atas) pada bangunan foodcourt,” ujar Adit.
Nantinya, rest area di Jalan Tol Padang – Sicincin, kata Adit, dapat menambah pengalaman dan kenyamanan masyarakat yang melintas, sekaligus mendukung kelancaran arus lalu lintas di tol tersebut.