Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Belanja TKD Sumsel Meningkat 3,44 Persen

Pemerintah mencatat pendapatan dan belanja negara di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) kompak mengalami kenaikan pada periode Mei 2023.
Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) - Dok. BPJT
Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) - Dok. BPJT

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah mencatat pendapatan dan belanja negara di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) kompak mengalami kenaikan pada periode Mei 2023.

Berdasarkan laporan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumsel, pendapatan negara per 31 Mei 2023 adalah sebesar Rp7,09 triliun atau meningkat sebesar 10,63 persen. 

Sementara belanja negara terealisasi sebesar Rp14,81 triliun atau naik 4,59 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Kepala Kanwil DJPb Sumsel Lydia Kurniawati Christyana menjelaskan belanja negara hingga 31 Mei 2023 terealisasi sebesar 33,95 persen dari total anggaran Rp43,63 triliun. 

“Masing-masing belanja itu dari pemerintah pusat sebesar Rp4,69 triliun dan untuk belanja transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp10,12 triliun,” kata Lydia, Rabu (28/6/2023). 

Dia mengakui, besaran anggaran belanja TKD pada periode ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau mengalami peningkatan hingga 3,44 persen. 

Peningkatan itu, kata Lydia, disokong oleh penyaluran dana alokasi khusus (DAK) fisik dan non fisik yang mengalami lonjakan masing-masing 301,07 persen dan 21,19 persen. 

Kemudian dana intensif daerah (DID) naik 82,09 persen dan dana bagi hasil (DBH) yang naik 53,53 persen.

Lydia menilai, peningkatan itu merupakan momentum yang perlu dijaga dan ditingkatkan melalui pemenuhan dokumen administrasi persyaratan penyaluran TKD secara akurat dan tepat waktu. 

Lebih lanjut, dia membeberkan, realisasi belanja daerah pada periode 31 Mei 2023 ini mengalami pertumbuhan 7,12% dari tahun lalu. 

“Naik dari Rp8,48 triliun menjadi Rp9,08 triliun. Kenaikan ini ditopang pertumbuhan belanja barang jasa (9,02 persen) dan belanja lainnya (80,97 persen),” jelasnya. 

Menurutnya, manfaat APBN pada periode ini tampak nyata melalui adanya peningkatan belanja barang dan jasa yang disebabkan oleh percepatan serapan belanja barang, belanja jasa, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, dan belanja uang/jasa untuk diberikan kepada masyarakat. 

Sementara peningkatan belanja lainnya karena percepatan serapan pada belanja subsidi, hibah, bantuan sosial, bagi hasil, dan bantuan keuangan.

“Momentum pendapatan dan belanja negara yang lebih tinggi dari tahun lalu harus terus dijaga di periode-periode mendatang. Untuk terus mengawal pemulihan ekonomi di Sumsel,” pungkasnya. (K64)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper