Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTP Sumbar Turun pada Februari 2023, Ini Sebabnya

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati mengatakan penurupan NTP itu terlihat bila dibanding Januari 2023 sebesar 0,29 persen yaitu dari 111,80 menjadi 111,47.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di pedesaan di 11 kabupaten di Provinsi Sumatra Barat pada Februari 2023, mendapatkan Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati mengatakan penurupan NTP itu terlihat bila dibanding Januari 2023 sebesar 0,29 persen yaitu dari 111,80 menjadi 111,47.

"Penurunan ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,04 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,26 persen," katanya, Jumat (3/3/2023).

Dia menjelaskan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Februari 2023 pada tiga subsektor mengalami penurunan, yakni subsektor tanaman pangan 1,60 persen), subsektor hortikultura (0,89 persen). dan subsektor peternakan 2,41 persen.

Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor perikanan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,52 persen dan 1,39 persen.

Menurutnya indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga jual beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Februari 2023 terjadi penurunan pada indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,04 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 130,76 menjadi 130,71.

Herum menyebutkan penurunan nilai It diakibatkan oleh turunnya nilai It pada tiga subsektor, yakni subsektor tanaman pangan 1,33 persen, subsektor hortikultura 0,78 persen), dan subsektor peternakan 1,69 persen, walaupun pada subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor perikanan masing-masing mengalami peningkatan sebesar 1,72 persen dan 1,70 persen.

"Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian," jelasnya.

Dikatakannya pada Februari 2023 indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 116,96 menjadi 117,26.

Peningkatan nilai Ib disebabkan oleh naiknya nilai Ib pada semua subsektor, yakni subsektor tanaman pangan 0,27 persen, subsektor hortikultura 0,11 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,19 persen, subsektor peternakan 0,74 persen, dan subsektor perikanan 0,31 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper