Bisnis.com, MEDAN - Mengawali awal tahun 2023, Initial Public Offering (IPO) menjadi isu tersanter Bank Sumut karena digadang sebagai Bank Pembagunan Daerah pertama di luar Pulau Jawa yang akan segera melantai di bursa saham.
Sejak 3 Januari lalu, izin praefektif telah berhasil didapatkan oleh Bank Sumut dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan memulai proses book building per 5 Januari 2023 serta penerbitan prospektus di media cetak dan juga media daring.
Meski terjadi penonaktifan Direktur Utama Rahmat Fadillah Pohan, namun hal tersebut tampaknya tidak akan berpengaruh pada urusan operasional Bank Sumut maupun pada timeline IPO yang memang sudah ditetapkan sebelumnya meskipun akan ada agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan sesegera mungkin.
"Sebenarnya masing-masing timelinenya berbeda. Terkait dengan proses IPO, timelinenya sudah disusun dan kita sudah submit ke OJK. Bahkan sebelum praefektif. Jadi timeline sampai listing sudah ada, dan kita tetap berjalan di timeline itu. Terkait dengan adanya RUPS, berbeda lagi (timelinenya) begitu. Kita punya timeline tersendiri," ujar Direktur Keuangan dan Teknologi Bank Sumut Arieta Aryanti, Jumat (6/1/2023).
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama Bank Sumut Brata Kesuma pun juga menyampaikan agenda IPO itu sudah terproses sebelum peristiwa penonaktifan Dirut sebelumnya, sehingga RUPSLB bersifat mandatory karena adanya tenggang waktu yang harus dikejar hingga menghasilkan keputusan suara untuk menetapkan siapa yang akan menduduki jabatan Dirut secara definitif.
"Di tanggal 5 Januari itu sesuai dengan aturan yang ada juga, kami tunjuklah Hadi Sucipto, sebagai Plt Direktur Utama PT Bank Sumut, sampai terpilihnya direktur utama yang difinitif. Tentunya ini proses sedang berlangsung. Kita harapkan dalam RUPSLB secepatnya, Dirut definitif itu sudah kita tunjuk. Saya rasa itu mekanisme normal ya di undang-undang perseroan itu sudah ada. Apalagi kita perbankan, kita ada regulasi yang mengaturnya," tambah Brata.
Saat ini timeline IPO Bank Sumut diketahui berada dalam periode relaksasi dan kemungkinan untuk e-IPO diprediksikan efektif pada awal Februari, dengan indikasi rentang waktu di tanggal 1 Februari sampai dengan 3 Februari mendatang.
Sebelumnya salah satu upaya dalam hal menarik investor, Plt Dirut Bank Sumut Hadi Sucipto menyampaikan pada 9 Januari 2023 mendatang, Bank Sumut akan mengadakan pertemuan atau Public Expose dengan mengundang sekitar 400 investor di Sumatra Utara secara tatap muka langsung.
"Artinya progres kita sudah berjalan sesuai dengan schedule, bahkan nanti kami setelah kegiatan pertemuan itu, kami langsung ke Jakarta, untuk melakukan pertemuan dengan para calon-calon investor di Jakarta," ucap Hadi.
Kemudian sebagai bentuk keseriusan menuju IPO, Bank Sumut bahkan telah melapor kepada OJK dan akan segera memberikan laporan secara langsung kepada Bursa Efek Indonesia Pusat di Jakarta guna menghindari segala kemungkinan penundaan dan agar segala prosesnya dapat berjalan lebih cepat.