Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Mulai Turun, Riau Deflasi 1,23 Persen

Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan, inflasi di Riau secara tahun kalender atau sepanjang Januari hingga Agustus 2022 sebesar 4,86 persen.
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat selama Agustus 2022 Riau mengalami deflasi sebesar 1,23 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,97 poin. 

Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan, inflasi di Riau secara tahun kalender atau sepanjang Januari hingga Agustus 2022 sebesar 4,86 persen dan inflasi Tahun Ke Tahun (Agustus 2021-Agustus 2022) sebesar 5,84 persen.

“Tercatat dari dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami deflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 1,24 persen, Kota Dumai sebesar 1,05 persen dan Kota Tembilahan sebesar 1,56 persen,” ujarnya Kamis (1/9/2022).

Dia memaparkan deflasi di Riau terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya 2 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,22 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. 

Di sisi lain 9 kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,62 persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,31 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,28 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen.

Selanjutnya kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,08 persen, kelompok kesehatan dan dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya masing-masing sebesar 0,07 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,05 persen.

"Komoditas yang memberikan andil penurunan harga pada Agustus 2022, antara lain: cabai merah, bawang merah, cabai rawit, minyak goreng, cabai hijau, daging ayam ras, tomat, dan lain-lain. Sementara komoditas yang memberikan andil kenaikan harga, antara lain: tarif listrik, rokok kretek filter, bensin, mobil, jeruk, ikan nila, mi, dan lain-lain," ujarnya.

Adapun dari 24 kota di Sumatra yang menghitung IHK, semua kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,65 persen, diikuti oleh Kota Tembilahan sebesar 1,56 persen dan Kota Bungo sebesar 1,44 persen.

Sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,02 persen. Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Tembilahan urutan ke-2, Pekanbaru urutan ke-5 dan Dumai urutan ke-8. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper