Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik Lagi, Inflasi Sumut Juli 2022 Tembus 5,62 Persen

Secara tahunan atau year on year (YoY), laju inflasi Sumut tercatat sebesar 5,62 persen alias masih tetap berada di atas nasional.
Ilustrasi / Bisnis
Ilustrasi / Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Sumatra Utara (Sumut) mengalami inflasi sebesar 5,62 persen secara nasional atau year-on-year (YoY). Angka ini masih berada di atas nasional yang mencapai 4,94 persen.

Sedangkan secara tahun kalender, inflasi Sumut mencapai 4,50 persen. dibandingkan bulan Juni (month-to-month/mtm), Sumut mengalami inflasi sebesar 0,31 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin mengatakan inflasi tahunan di Sumut mesti jadi perhatian. Apalagi tingkatnya konsisten berada di atas nasional sejak beberapa bulan terakhir.

"Kalau kita lihat trennya, di sini kita perlu memberi perhatian terkait dengan tren inflasi secara year on year di mana kita sudah mencapai 5,62 persen. Ini lebih tinggi dari tren nasional yang mencapai 4,94 persen," kata Nurul, Senin (1/8/2022).

Pada Juli 2022, lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut kompak mengalami inflasi. Kota Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,07 persen, Kota Medan sebesar 0,27 persen, Kota Pematang Siantar sebesar 0,04 persen, Kota Gunung Sitoli sebesar 1,81 persen dan Kota Padang Sidempuan sebesar 0,59 persen.

Menurut Nurul, pengendalian inflasi mesti bergerak efektif melakukan pengawalan. Masih tersisa waktu lima bulan lagi untuk menjaga laju inflasi di Sumut berada pada sasaran atau target inflasi nasional, yakni 3 ± 1 persen pada 2022.

"Ini perlu mendapat perhatian terkait besaran inflasi kita untuk tahun 2022. Masih ada sekitar lima bulan ke depan untuk kita mengawal agar target 3 ± 1 persen atau 2 - 4 persen bisa tercapai di target pengendalian inflasi kita di Sumut khususnya," kata Nurul.

Pada Juli 2022, terdapat sejumlah kelompok pengeluaran yang memberi andil terhadap inflasi di Sumut. Dari 11 kelompok pengeluaran, hanya terdapat dua di antaranya yang mengalami deflasi.

Yakni Kelompok Minuman, Makanan dan Tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen serta Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rumah Tangga yang juga deflasi sebesar 0,02 persen.

Sedangkan sembilan kelompok pengeluaran lainnya kompak mengalami inflasi pada Juli 2022.

Yaitu Kelompok Pakaian dan Alas Kaki dengan tingkat inflasi 0,03 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,05 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,00 persen, Kelompok Transportasi sebesar 0,14 persen, Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,01 persen.

Kemudian Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 0,03 persen, Kelompok Pendidikan sebesar 0,00 persen, Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 0,01 persen serta Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,07 persen.

Secara rinci, sejumlah komoditas yang menyumbang inflasi Sumut pada Juli 2022 adalah cabai merah, angkutan udara, cabai rawit, sewa rumah dan bawang merah. Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi antara lain minyak goreng, daging ayam ras, tomat, sawi hijau dan brokoli.

Data BPS di atas sekaligus mematahkan prediksi Bank Indonesia. Sebelumnya, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Ibrahim sempat memperkirakan laju inflasi pada Juli 2022 akan lebih rendah ketimbang Juni 2022. Baik secara tahunan maupun maupun bulanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper