Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pupuk Sawit di Riau Mendekati Rp1 Juta per Karung, Petani Menjerit

Harga jual pupuk untuk kebun kelapa sawit di wilayah Riau kini semakin melonjak, bahkan sudah mendekati Rp1 juta per karung.
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di perkebunan milik PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di perkebunan milik PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, PEKANBARU -- Harga jual pupuk untuk kebun kelapa sawit di wilayah Riau kini semakin melonjak, bahkan sudah mendekati Rp1 juta per karung. Kondisi ini diperkirakan semakin memberatkan beban para petani di tengah masih anjloknya harga jual sawit.

Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau Djono Albar Burhan menjelaskan masalah harga pupuk ini semakin berat bagi para petani di seluruh Indonesia termasuk di Riau.

"Soal pupuk ini sangat memberatkan karena tanaman sawit kalau tidak dipupuk hasilnya akan drop (turun) sehingga tanaman wajib dipupuk. Tapi harga sekarang sangat tinggi sudah mendekati Rp1 juta per karung," ujarnya, Senin (18/7/2022).

Menurutnya kondisi ini hanya memberikan 2 pilihan kepada petani yaitu tetap memberikan pupuk kepada tanaman sawit tapi menanggung risiko harga mahal, kedua yaitu tidak memberikan pupuk dengan risiko produktivitas buah ke depannya akan turun.

Kemudian pemberian pupuk secara terjadwal juga berdampak kepada rendemen sawit saat dikirim ke pabrik. Bila pohon tidak diberikan pupuk, angka rendemennya akan semakin rendah yang menyebabkan harga jual sawit akan ikut anjlok.

Untuk menyiasati hal ini dia menyarankan kepada pemerintah agar menetapkan harga tertinggi atau batas atas harga pupuk di pasaran. Misal ditetapkan oleh pemerintah Rp800.000 per karung untuk batas atasnya.

"Lalu jika harga melebihi angka itu, petani diberikan subsidi pupuk atau bentuk dukungan lain dari pemerintah sehingga kebijakan yang diambil menjadi lebih terukur dan terarah."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper