Bisnis.com, PADANG – Perayaan Imlek 2022 di Kota Padang, Sumatera Barat, dipastikan kembali tidak diiringi dengan Festival Cap Go Meh.
Tokoh masyarakat Tionghoa di Padang Albert Hendra Lukman mengatakan, awalnya masyarakat Tionghoa di Padang berencana akan menggelar Festival Cap Go Meh tahun ini, karena capaian vaksinasi di Padang telah melebihi 80 persen.
“Akan tetapi, sekarang muncul kasus varian Omicron, dan telah ada kasus di Indonesia. Kami pun berpikir cukup berisiko untuk menggelar Festival Cap Go Meh. Jadi kemungkinan besar Cap Go Meh tidak digelar,” katanya kepada Bisnis di Padang, Senin (24/1/2022).
Albert menyebutkan bahwa kegiatan yang bisa memunculkan kerumunan sebaiknya tidak dilakukan di tengah meningkatnya kasus Omicron di dalam negeri. Begitu juga untuk Festival Cap Go Meh yang dipastikan bisa menimbulkan keramaian.
Dia pun mengakui jika panitia bisa kesulitan untuk menangani kerumunan masyarakat jika Festival Cap Go Meh tetap digelar, meski setiap pengunjung nantinya diwajibkan untuk memindai QR Code melalui aplikasi PeduliLindungi.
“Kami putuskan kemungkinan besar Festival Cap Go Meh di tahun ini belum bisa diselenggarakan. Artinya, tahun ini merupakan tahun kedua bagi Tionghoa di Padang tidak menggelar Festival Cap Go Meh,” ujar Albert yang juga Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi PDIP tersebut.
Menurutnya komitmen tersebut membuktikan bahwa masyarakat Tionghoa di Padang mendukung pemerintah dalam melakukan penanganan Covid-19.
“Festival Cap Go Meh itu dipastikan akan ramai orang, ada kerumunan karena berbagai atraksi, seperti Kio-kio, Sipasan, dan Barongsai yang diarak di kawasan Kota Tua Padang,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Raju Minropa mengatakan, pihaknya tidak melarang kegiatan pariwisata dan budaya seperti Festival Cap Go Meh di wilayahnya.
“Melihat kondisi pandemi Covid-19 yang sudah melandai ini, kami tidak melarang adanya kegiatan yang sifatnya menimbulkan kerumunan, tapi ada hal yang harus dipegang oleh penyelenggara, yakni protokol kesehatan, serta punya surat izin keramaian,” ujarnya.
Raju menyebut, Festival Cap Go Meh sebenarnya sudah lama menjadi event andalan Pemerintah Kota Padang, karena mampu memberikan dampak yang besar terhadap kunjungan wisatawan ke Ibu Kota Sumatra Barat itu.
Bahkan, Festival Cap Go Meh di Padang turut menarik perhatian wisatawan dunia dan nusantara sebelum pandemi Covid-19. Sayangnya, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Festival Cap Go Meh urung digelar.
“Ini tahun kedua Imlek di Padang yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Tahun lalu Imlek digelar secara terbatas, hanya tradisi wajib yang digelar oleh masyarakat Tionghoa, seperti sembahyang di Kelenteng dan mendatangi sejumlah keluarga mereka,” sebutnya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Padang tidak melarang gelaran Festival Cap Go Meh di tahun ini, dan menyerahkan keputusan penyelenggaraan event tersebut kepada masyarakat Tionghoa di Padang.
“Intinya kami tidak melarang. Kalua tahun lalu memang kita larang. Jadi tinggal keputusan mereka, apapun yang diputuskan, kami hormati,” ucapnya.