Bisnis.com, PALEMBANG – Brand pariwisata “It's OKI” menjadi simbol semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Ogan Komering Ilir (OKI) untuk bangkit dan pulih di tengah pandemi. Jenama ini meraih trofi Brand Pariwisata terpopuler API Award 2021.
Trofi diserahkan oleh Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kemenkumham Nopli kepada Wakil Bupati OKI M Dja'far Shodiq pada malam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021 yang dipusatkan di Stable Berkuda Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (30/11/2021).
Wabup Shodiq yang menerima trofi itu mengatakan penghargaan yang diberikan akan menjadi motivasi bagi seluruh pihak untuk sinergi mendorong pengembangan pariwisata sekaligus peningkatan perekonomian di Kabupaten OKI.
“Jadi motivasi kita untuk melakukan pembenahan-pembenahan dan membangkitkan lagi pariwisata untuk pemulihan ekonomi,” ungkap Wabup Shodiq dalam keterangan pers.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten OKI Arianti menambahkan capaian ini sebagai tapakan untuk memperkenalkan potensi pariwisata budaya di OKI yang memiliki ciri otentik.
“Terima kasih kepada masyarakat OKI dan seluruh pihak yang terlibat memberikan dukungan hingga brand pariwisata, It's OKI mampu meraih API Awards 2021.”
Branding It's OKI, Good to See, menurut dia sebagai simbol semangat dan upaya jajarannya untuk mempromosikan keotentikan budaya OKI agar mampu menarik wisatawan dan memicu geliat perekonomian di Bumi Bende Seguguk.
“Secara bertahap, kita berupaya melakukan pembenahan agar pariwisata OKI bangkit kembali. Branding ini kita jadikan simbol semangat pelaku pariwisata di Ogan Komering Ilir untuk bangkit kembali memulihkan ekonomi,” ujar dia.
Di kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan API 2021 merupakan kegiatan tahunan sebagai upaya membangkitkan pariwisata di Tanah Air.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang dalam meningkatkan potensi dan daya tarik wisata yang ada di Indonesia,” kata Sandiaga Uno dalam keterangannya secara virtual.
Sandiaga berpesan agar kegiatan pariwisata harus mengedepankan inovasi adaptasi dan kolaborasi.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19, perlu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi berbagai pihak untuk membangkitkan kembali pariwisata, mulai dari tata kelola destinasi yang baik, penerapan protokol kesehatan, menjadi kunci keberhasilan pulihnya pariwisata di masa adaptasi kebiasaan baru,” terang dia.