Bisnis.com, BATAM - Arus penumpang kapal di Pelabuhan Penumpang Badan Usaha Pelabuhan BP Batam pada Triwulan I/2021 mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
Direktur Badan Usaha Pelabuhan Nelson Idris mengatakan penurunan jumlah penumpang ini mencapai 78 persen, yakni dari 2.267.262 penumpang dari triwulan I 2020 menjadi 490.173 penumpang pada triwulan 1 2021.
“Kontribusi terbesar yang menyebabkan penurunan jumlah penumpang pada triwulan I/2021 ini karena kebijakan penutupan akses ke negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, untuk mencegah penyebaran Covid-19 sehingga pelabuhan internasional di Batam mengalami penurunan yang sangat drastis,” kata Nelson Idris dalam keterangannya.
Penurunan jumlah penumpang di lima pelabuhan internasional di Batam mencapai 99 persen. Dari 1.403.001 penumpang pada triwulan I/2020 menjadi hanya 13.140 penumpang pada triwulan I/2021.
Penumpang didominasi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI), pemilik long term visa, maupun pelaku perjalanan dinas terbatas.
Sementara itu, jumlah penumpang di pelabuhan domestik mengalami penurunan 44,8 persen. Pada triwulan I/2020 tercatat sebanyak 864.261 penumpang.
Sementara pada triwulan I/2021 menjadi 477.033 penumpang, dengan didominasi arus penumpang di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur sebesar 53,7 persen.
Sedangkan arus lalu lintas kapal penumpang mengalami penurunan 59 persen dari pencapaian di triwulan I tahun 2020 sebanyak 13.207 call menjadi 5.370 call di triwulan I/2021.
Bayar Boarding Pass Pakai QRIS
Penerapan digitalisasi kini merambah pelabuhan penumpang. Sejak 9 April 2021 lalu, pembayaran boarding pass di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur sudah bisa menggunakan metode pembayaran digital QRIS (QR Indonesian Standar).
Hal ini dilakukan untuk memberikan alternatif bagi pengguna jasa yang ingin bertransaksi nontunai, demi meminimalisir penularan Covid-19 dan meningkatkan transparansi transaksi keuangan.
“Semua counter tiket yang ada di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur sudah menyediakan fasilitas QRIS bagi penumpang, sehingga bisa menjadi alternatif untuk pembayaran boarding pass. Perlahan kita harapkan digitalisasi ini bisa merambah semua sektor sehingga lebih efektif dan efisien,” jelas Nelson Idris.