Bisnis.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat neraca perdagangan luar negeri Sumatra Utara (Sumut) surplus sebesar US$313,44 juta.
“Ekspor kita sebesar US$738,34 juta sementara impor hanya US$425,90 juta. Jadi ada surplus US$313,44 juta,” kata Kepala Perwakilan BPS Sumatra Utara Syech Suhaimi, Senin (5/4/2021).
Nilai ini menurun secara mtm sebesar 34,5 persen. Pada Januari 2021, neraca perdagangan Sumut sebesar US$476,72 persen
Bila dibandingkan secara yoy, neraca perdagangan luar negeri Sumut mengalami penurunan sebesar 14,39 persen, dari US$366,12 juta pada Februari 2020.
Adapun, tiga negara mitra utama yang mengalami surplus dengan Sumatra Utara adalah Amerika Serikat sebesar US$92,99 juta, Jepang senilai US$45,73 juta dan India senilai US$43,23 juta.
Adapun, neraca perdagangan Sumatra Utara dengan Singapura mengalami defisit sebesar US$23,74 juta, Tiongkok sebesar US$9,6 juta, dan Argentina sebesar US$17,43 juta.
Diketahui, nilai impor Sumut pada Februari 2021 lebih kecil dibandingkan nilai ekspor. Bila dibandingkan Januari 2021, nilai impor tersebut naik sebesar 32,06 persen. Secara Yoy, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 33,98 persen.
Pada Februari 2021, golongan barang yang mengalami kenaikan impor paling besar adalah gandum-ganduman sebesar US$34,36 juta.
Pada Januari 2021, impor golongan barang gandum-ganduman hanya senilai US$4,16 juta, sementara pada Februari 2021 nilai impor komditas tersebut sebesar US$38,48 juta.
Perdagangan Luar Negeri Sumut Surplus, Meski Tertekan Secara Tahunan
Bila dibandingkan secara yoy, neraca perdagangan luar negeri Sumut mengalami penurunan sebesar 14,39 persen, dari US$366,12 juta pada Februari 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Cristine Evifania Manik
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium