Bisnis.com, MEDAN - Direktur Utama PT Bank Sumut Muchammad Budi Utomo mengatakan pemegang saham telah menyetujui Bank Sumut melakukan Initial Public Offering (IPO).
Persetujuan tersebut resmi didapat saat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa, Senin (15/3/2021) lalu.
“Jadi, kalau semua bisa berjalan, kuartal pertama tahun depan, maksimal kuartal kedua 2022 kita sudah bisa melantai di bursa,” kata Budi Utomo, Kamis (18/3/2021).
Saat ini, perseroan akan menentukan advisor atau konsultan. Menurut Budi, seluruh proses akan berlangsung sekitar sembilan sampai dua belas bulan.
Rencana IPO Bank Sumut ini merupakan hasil reschedule karena proses IPO sempat terhambat akibat pandemi Covid-19. Melalui pelaksanaan IPO, Bank Sumut berencana memperkuat modal perusahaan.
“Memang IPO ini tidak bisa dihindari lagi karena kebutuhan modal sangat dibutuhkan bagi bank untuk bisa survive ke depan,” imbuh Budi Utomo.
Perseroan optimistis investor saham akan tertarik untuk membeli saham Bank Sumut. Kata Budi Utomo, Bank Sumut memiliki net interest margin (NIM) yang bagus.
Selain itu, tahun 2020 Bank Sumut membukukan laba bersih Rp515 miliar. Perseroan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp308,7 miliar.
Rencana Bank Sumut melakukan IPO pada kuartal 2 tahun 2022 juga merupakan momentum yang baik karena keyakinan masyarakat dan perekonomian mulai pulih setelah ada vaksin covid-19.
Budi mengaku Proses IPO menjadi tantangan tersendiri bagi perseroan karena bank daerah ini belum pernah menghadapi hal serupa.
“Yang lebih berat lagi kedepannya setelah proses IPO karena kita mesti disiplin,” pungkas Budi.