Bisnis.com, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo mengapresiasi penetapan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sejak tanggal 15 Februari - 31 Oktober 2021 mendatang.
Apresiasi tersebut disampaikan Jokowi dalam pengarahannya kepada peserta Rapat Koordinasi (Rakornas) pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2021 di Istana Negara yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/2/2021).
"Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla ini bagus, bersiap-siap. Jangan sampai nanti administrasi dan payung hukumnya belum siap, kebakarannya membesar. Mau melakukan sesuatu tidak ada payung hukumnya," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengungkapkan bahwa Pemprov Riau sudah melakukan antisipasi karhutla. Dia menjelaskan awalnya penetapan Siaga Karhutla ini karena sudah ada dua kabupaten yang melaksanakan siaga darurat dan dilanjutkan dengan enam kabupaten lainnya.
"Ini diapresiasi oleh Presiden, beliau tidak ingin ada keterlambatan. Pengalaman tahun 2015-2019 cukup memberikan pelajaran," ujarnya.
Dia menyampaikan, semua yang sudah dilakukan Pemprov Riau ini diharapkan disinergikan dalam pelaksanaanya di lapangan. "Jadi beliau juga mengingatkan apa yang sudah menjadi komitmen beliau tahun 2016 ini masih tetap berlaku, artinya beliau mengulangi apa yang beliau sampaikan," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya Presiden tidak ingin adanya keterlambatan dalam penanganan karhutla ini, karena upaya pencegahan jauh lebih penting kalau sudah terjadi itu memakan biaya sampai triliun rupiah.
"Semua Satgas Karhutla sudah kita siapkan, petugas personil sudah kita siapkan dan antisipasi sudah dari awal kita lakukan."