Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) akan segera melunasi ganti rugi atas bangunan dan tanaman di lahan PTPN II, Desa Sena Kecamatan Batangkuis Kab. Deli Serdang. Lahan tersebut akan dijadikan kawasan Sport Center dan akan digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024.
Menurut Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, PTPN II telah menyerahkan lahan seluas 300 hektare. Di dalamnya terdapat tanaman, rumah, dan penggarap, Hingga saat ini, Pemprovsu masih berunding dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengenai biaya yang harus dibayarkan Pemprovsu.
“Nah PTPN itu menyerahkan ke negara 300 hektare untuk sport center dalam rangka PON 2024, di dalamnya ada tanaman, ada rumah, ada penggarap. Itu tadi yang dibicarakan bagaimana menyelesaikannya supaya tidak tumpang tindih,” ungkap Edy, Senin (2/11/2020).
Sementara itu menurut Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut Dadang Suhendi, proses pembayaran ganti rugi akan berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama, BPN akan melakukan penilaian berdasarkan data dari dinas terkait. Dinas terkait tersebut merupakan anggota satuan tugas (satgas) yang ditentukan oleh BPN. Kemudian BPN akan merekomendasikan hasil penilaian kepada Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk dinilai.
“Tanaman dan bangunan yang menilai adalah Dinas Pertanian dan Dinas Permukiman. Jadi mereka yang menilai apakah bangunan itu permanen, kelas bangunan berapa, tanaman juga usianya berapa,” kata Dadang, Senin (2/11/2020).
Pemprovsu bersama BPN juga akan bersinergi dengan Kepolisian Daerah dan Kejaksaan Tinggi untuk ikut sebagai tim validasi lapangan. Hal ini untuk menghindari manipulasi pendataan tanaman dan bangunan.
Baca Juga
“Jangan sampai ada dimanipulasi di lapangan, (misal) yang tadinya si A punya pohon 1 mengaku punya pohon 5,” kata Dadang.
Sebelumnya, Provinsi Aceh dan Sumatra Utara didapuk sebagai tuan rumah PON XXI tahun 2024 mendatang. Salah satu fasilitas yang dibangun Pemprovsu untuk mempersiapkan pekan olahraga tersebut adalah pembangunan Kawasan Olahraga Terpadu Sumut Sport Center. Pembangunan kawasan tersebut resmi dimulai pada 14 Agustus 2020 lalu.
Kawasan ini digadang-gadang akan memiliki rumah sakit (RS) bertaraf internasional dengan konsep green hospital. RS dengan kapasitas 5.000 ruangan tersebut diyakini sebagai langkah baru pemerintah meyakinkan masyarakat Sumut untuk mulai melakukan pengobatan di dalam negeri.
Edy juga berjanji kawasan sport center tersebut akan dilengkapi dengan Mass Rapid Transit (MRT) untuk untuk nantinya memudahkan para atlet menjangkau lokasi.
“Kawasan ini akan tetap hidup. Ada pusat perbelanjaan, taman bermain dan lainnya,” ujar Edy saat acara peletakan batu pertama kawasan sport center, Jumat (14/08/2020).
Kawasan tersebut diproyeksi rampung pada tahun 2023 dan akan dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona olahraga, zona komersial, dan zona pendukung lainnya.
