Bisnis.com, BATAM - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Batam, Ismail Damhuji mengatakan, bantuan logistik pendukung pengecekan Covid-19 melalui Polymerase Chain Reaction (PCR) sudah tiba di Batam pada Kamis (30/4/2020) hari ini.
Baca Juga
Bantuan yang berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berisi 17.500 reagensia. Dengan perincian, 10.000 reagensia PCR dan 7.500 reagensia ekstraksi.
Selain reagensia, bantuan yang datang dengan pesawat TNI AU Melalui Skadron 17 VIP Halim Perdana Kusum ini juga membawa Alat Pelindung Diri (APD). Sebanyak 1000 APD untuk Rumah Sakit Khusus Inveksi Galang dan 1600 APD untuk Dinas Kesehatan Kota Batam.
“Sesuai BAST jumlah bantuan BNPB melalui Litbangkes seperti data di atas. Nanti kami informasikan kembali setelah kami hitung ulang jika ada perubahan,” kata Ismail Damhuji, Kamis (30/4/2020).
Bantuan ini, menambah daftar stok reagensia di Batam, dimana sehari sebelumnya Pemprov Kepri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri memberikan 1.500 buah Reagensia, 100 buah Rapid Test, dan 100 buah APD untuk penanganan Covid-19 di Batam.
Ismail, melanjutkan, hadirnya kelengkapan yang dibutuhkan ini membuat pihaknya bisa kembali menuntaskan proses pemeriksaan terhadap sampel Swab yang telah diambil dan diolah sejak beberapa hari sebelumnya.
Sebelumnya, ketiadaan reagensia membuat proses pengecekan Swab sejumlah pasien dengan gejala maupun yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 di Batam sedikit tertahan. Reagensia yang kosong sekitar empat hari lamanya, membuat petugas tidak bisa mengeluarkan hasil Swab dari pasien yang diperiksa.
154 Sampel Diperiksa
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusumarjadi mengatakan, sebanyak 154 sampel Swab warga batam akan diperiksa pada Kamis (30/4) hari ini. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di setelah logistik pendukung Polymerase Chain Reaction (PCR) sudah tiba di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Batam.
Didi menjelaskan, dari 154 warga tersebut, sebagian besar adalah mereka yang statusnya sebagai kontak primer dari pasien Covid-19 di Batam sebelumnya. Sisanya adalah mereka yang sebelumnya menjalani pemeriksaan Rapid Test dengan hasil reaktif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Mayoritas itu hasil penelusuran kontak primer,” kata Didi menjelaskan.
Adapun sebaran warga yang menjalani Swab tersebut,tersebar di beberapa ruah sakit dan dibantu balai kesehatan di masing-masing kecamatan. Di antaranya dari Rumah Sakit Awal Bros sebanyak 28 orang; RSUD Embung Fatimah sebanyak 22; RS Elisabeth dengan sampel Swab sebanyak 45 orang; RSBP 32 orang; RS Budi Kemuliaan sebanyak 27 orang.
Sebelumnya, Didi menjelaskan kalau ada beberapa pasien positif Covid-19 Kota Batam yang telah menjalani swab dengan hasil negatif. Mereka akan menjalani pemeriksaan swab lanjutan untuk memastikan status mereka, apakah sudah sembuh atau masih harus menjalani masa karantina. (K41)