Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih 314.000 Keluarga di Sumsel Siap Terima Bantuan Nontunai

Sebanyak 314.000 keluarga penerima manfaat atau KPM di Sumatra Selatan siap menerima Bantuan Pangan Nontunai atau BPNT yang akan disalurkan pada September 2019.
Ilustrasi/Antara-Didik Suhartono
Ilustrasi/Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, PALEMBANG – Sebanyak 314.000 keluarga penerima manfaat atau KPM di Sumatra Selatan siap menerima Bantuan Pangan Nontunai atau BPNT yang akan disalurkan pada September 2019.

Kepala Dinas Sosial Sumsel, Rosidin Hasan, mengatakan jumlah KPM tersebut tersebar di 17 kabupaten/kota yang ada di provinsi itu.

“Di mana 70.000 KPM berada di Kota Palembang, kami perlu menyosialisasikan program tersebut sebelum penyaluran bulan depan,” katanya, Kamis (29/8/2019).

Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mulai direalisasikan September mendatang. Dengan sistem ini keluarga penerima manfaat (KPM) sudah bisa merasakan beras premium dan telur.

Dia menjelaskan BPNT merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat penerima manfaat. Sebelum diganti dengan sistem non tunai atau rastra, KPM hanya mendapatkan beras jenis medium.

Namun demikian, dengan sistem BPNT ini KPM sudah bisa mendapatkan beras jenis premium ditambah dengan telur.

"Tahun depan kita harapkan akan ada tambahan seperti gandum atau yang lain. Sekarang ini KPM mendapatkan bantuan sebesar Rp110.000 per bulan, tahun depan diusulkan naik menjadi Rp150.000 pr bulan,” katanya.

Sementara itu Kepala Bulog Divisi Regional Sumsel Babel, Ali Ahmad Najib, mengatakan dari sisi penyaluran beras untuk masyarakat miskin dengan sistem nontunai sejauh ini lancer, jelas dan terukur.

Apalagi, kata Najib, stok beras yang ada di Gudang Bulog saat ini bisa mencukupi untuk kebutuhan 10 bulan ke depan.

“Penyaluran beras untuk rastra setiap bulannya berkisar 3.500 ton. Sementara stok yang ada di bulog sendiri saat ini masih ada 56.000 ton. Stok itu diperuntukkan bagi rastra dan juga beras untuk ASN,” jelasnya.

Selain untuk rastra dan ASN, cadangan beras yang tersedia itu disiapkan untuk bencana dan operasi pasar jika memang dibutuhkan.

Menurut Najib, masyarakat tidak perlu khawatir, sebab untuk menjaga ketahanan pangan Bulog terus menyerap beras gabah petani.

“Sejauh ini kami sudah menyerap gabah petani sebanyak 42.000 ton yang masih terus berjalan di Kabupaten OKU,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper