Bisnis.com, BATAM- Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) bersama Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM) akan memperluas kerja sama operasi Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia Malaysia (Patkor Kastima).
Jika sebelumnya patroli bersama di lakukan hanya di kawasan selat Malaka saja, maka ke depan kerja sama yang telah berlangsung selama 25 tahun ini akan mencakup wilayah sepanjang perairan di bagian utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga.
Dirjen DJBC Heru Pambudi, dalam pembukaan Patkor Kastima ke-25 di Batam pada Kamis (8/8) menuturkan, kegiatan ini akan menyisir kawasan perairan mulai dari Aceh, Sumatera, Kepri, Pekanbaru, Palembang, Kalimantan, dan beberapa kawasan di Pontianak. Efektivitas kegiatan ini menjadi alasan utama perluasan area patroli yang saat ini dilakukan.
Dimana pada pelaksanaan Patkor Kastima ke 24 pada 2018 lalu, ada 12 penindakan terhadap berbagai pelanggaran yang telah berhasil digagalkan operasi Patroli Laut Bea Cukai. Diantaranya 6 penindakan terhadap penyelundupan bahan bangunan, sepeda motor, hingga kayu papan pada Patkor Kastima 24 A. 6 penindakan terhadap penyelundupan crude oil, rokok, minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dan bawang.
“Ini upaya preventif maupun represif kita bersama dalam memberantas perdagangan ilegal dan penyelundupan barang ilegal di perairan, baik itu narkotika, rokok, minuman keras, pakaian bekas, dan barang larangan/pembatasan lainnya. Ini juga bukti eratnya hubungan bilateral dalam bidang Kepabeanan dan Cukai yang telah terbangun sejak lama,” kata Heru.
Pada prosesnya, Patkor Kastima ke 25 ini akan dibagi dalam 2 tahap, Patkor Kastima 25 A dan Patkor Kastima 25 B. Dalam Patkor Kastima 25A, DJBC mengerahkan 6 unit Fast Patrol Boat seri 38 Meter dan 28 Meter serta 4 unit Speedboat sedangkan JKDM mengerahkan 5 Kapal Perantas dan 5 Kapal Penumpas dalam kurun waktu kurang lebih 3 minggu ke depan. Sementara untuk Patkor Kastima 25 B sendiri akan dibahas lebih lanjut setelah kegiatan Patkor Kastima 25 A tuntas dilaksanakan.
Ke depan diharapkan kualitas sharing informasi dan semangat dalam pelaksanaan Patkor Kastima dapat berperan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban khususnya di perairan Selat Malaka, serta menindak setiap kegiatan perdagangan ilegal yang merugikan kedua negara sehingga tercipta iklim yang kondusif yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran kedua negara.
Lebih jauh, Heru juga menjelaskan bahwa DJBC juga telah mengupayakan kerja sama serupa dengan Singapura. Walaupun saat ini belum tercapai kata sepakat untuk kerja sama pengawasan ancaman penyelundupan ini, akan tetapi respon yang diberikan Singapura sangat positif sehingga peluang untuk terjalinnya aktivitas pengawasan wilayah bersama ini bisa terjalin. Walaupun memang nantinya bentuk dari dari kerja sama tersebut belum diketahui seperti apa.
“Secara prinsip mereka (Singapura) menyambut positif rencana tersebut, inggal nanti bagaimana komunikasi kita selanjutnya, saya kira kerja sama ini penting,” kata Heru lagi.
Senada dengan Heru, JKDM yang dipimpin oleh Dato’ Seri Paddy Bin Abd Halim dalam Patkor Kastima ke 25 ini menuturkan, kesepahaman dan kerja sama memang sangat dibutuhkan, agar bisa bertindak dengan lebih baik atas ancaman yang dihadapi kedua negara.
Tidak hanya dalam kegiatan patroli bersama, kesepahaman itu juga bisa dilakukan dalam bentuk bertukar informasi yang dinilai sangat membantu dalam upaya penegakan hukum di lapangan.(K41)