Bisnis.com, MEDAN — Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara dan Universitas Pancabudi, Kota Medan menjadi destinasi wisata favorit wisatawan mancanegara saat melancong di Sumatra Utara.
Dikutip dari publikasi, Rabu (8/5/2019), survei yang dilakukan pada November 2018 kepada 503 responden itu, dihasilkan bahwa 38% responden memilih Kota Medan sebagai destinasi wisata yang dituju. Kemudian, disusul dengan Danau Toba dengan 25% dan Kota Berastagi sebesar 16%.
Adapun pilihan destinasi wisata kemungkinan erat kaitannya dengan kegiatan yang dilakukan di Sumatra Utara.
Dari sisi kegiatan yang paling banyak dilakukan wisman, kegiatan berbelanja menduduki posisi teratas dengan porsi 16%, tamasya 12% dan aktivitas petualangan sebesar 10%. Pilihan tempat wisata itu pun bisa dilatarbelakangi profil responden yakni dengan 336 responden yang terlibat merupakan wisman asal Malaysia. Lalu, 89 wisman asal Eropa, 34 wisman asal Asia, 32 wisman asal Oseania dan 12 wisman asal Amerika.
Pilihan aktivitas juga dipengaruhi faktor profil wisman yaitu wisman asal Malaysia dan Asia yakni sebesar 69% dan 53% berturut-turut datang untuk memuaskan hasrat berbelanjanya.
Sementara itu, wisman asal Eropa, Oseania dan Amerika lebih menyukai aktivitas petualangan seperti mendaki, memanjat, wisata ke desa sehingga memilih destinasi seperti Nias dan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat.
Baca Juga
Kendati memiliki perbedaan preferensi, mayoritas pengeluaran wisman selama berpelesir sebesar Rp10 juta perhari dengan rata-rata lama kunjungan selama 6,5 hari atau masih lebih rendah dari rata-rata lama kunjungan wisman di Bali yakni 8 hari. Di sisi lain, 24% wisman menilai masyarakat Sumatra Utara baik dan ramah serta 24% wisman pun menganggap Sumatra Utara menyuguhkan pemandangan alam yang indah.
Adapun, aspek negatif Sumatra Utara menurut 18% wisman yakni terkait kondisi lalu lintas, 15% tentang kondisi infrastruktur, 15% terkait jasa pelayanan dan 10% tentang kebersihan.
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatra Utara pun merekomendasikan agar atraksi, aksesibilitas, amenitas, promosi juga pelaku usaha bisa ditingkatkan agar wisman semakin betah berpelesir di Sumatra Utara. Hal itu menjadi penting karena sektor pariwisata baru berkontribusi sebesar 7% terhadap perekonomian Sumatra Utara. Angka ini masih rendah bila dibandingkan dengan Bali yang bisa mendapatkan 33% kontribusi dari sektor pariwisata.