Bisnis.com, MUARA ENIM – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan menilai pembangunan ruas jalan tol Simpang Indralaya, Sumsel–Bengkulu merupakan hadiah istimewa karena melintasi sejumlah kabupaten/kota di provinsi itu.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan infrastruktur tersebut dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi maupun mobilitas masyarakat yang berada di sekitar ruas tol sepanjang 329,3 kilometer itu.
"Mimpi kita jadi kenyataan. Tidak terbayang sekalipun ada ruas tol menjadi pintu keluar masuknya ada di Kabupaten Muara Enim. Ini tentu karena perjuangan tidak dengan tiba-tiba tetapi penuh persiapan dari pemda maupun pusat,” katanya, Selasa (9/4/2019).
Menurut Deru, pembangunan jalan tol bukan hal yang sederhana karena cukup banyak kesiapan yang dilakukan banyak pihak. Bahkan penganggarannya pun cukup panjang dan berbelit.
“Proyek ini sebentar lagi kita mulai. Tapi jalan cepat kah atau jalan lambatkan tergantung dari masyarakat Muara Enim,” katanya.
Tak hanya itu, gubernur menambahkan, aspek keselamatan pekerja, keamanan alat dalam pengerjaan hingga pembebasan lahan pun juga bersinggungan dengan masyarakat sekitar proyek.
Dia mengatakan pihaknya meminta apabila sudah ada ruas jalan tol dan memiliki rest area, maka diisi bukan dengan makanan fast food produk luar negeri.
“Melainkan diisi dengan UMKM masyarakat Muara Enim, ada banyak kuliner yang bisa ditempatkan di rest area nanti,” katanya.
Diketahui, pemerintah mulai menggeber pengerjaan di ruas Simpang Indralaya hingga ke Bengkulu sepanjang 329,3 kilometer yang ditarget selesai pada 2023.
Adapun pembangunan ruas Sumsel—Bengkulu yang ditaksir menelan investasi Rp85,51 triliun itu terbagi menjadi tiga seksi, yakni Muara Enim – Simpang Indralaya sepanjang 119 kilometer, Muara Enim – Lahat – Lubuk Linggau sepanjang 114,5 km dan Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu sepanjang 95,8 km.