Bisnis.com, MEDAN--PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mencatat konsumsi avtur di Sumatra bagian utara belum pulih kendati harga avtur telah turun sejak November 2018.
Manager Komunikasi dan CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, M Roby Hervindo mengatakan belum pulihnya konsumsi avtur disebabkan karena penurunan pemesanan dari maskapai penerbangan.
Menurutnya, perusahaan memiliki kontrak komersial untuk menyediakan avtur di bandara.
Sayangnya, meskipun harganya telah turun sebesar 16% dari harga normal, konsumsi avtur masih belum pulih.
Dari data konsumsi avtur di Bandara Kualanamu pada kuartal I/2019 realisasinya justru turun 21,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, tren yang sama juga terjadi di bandara lain di wilayah Sumatra bagian utara yakni turun 21,4% dibandingkan kuartal I/2018.
Baca Juga
"Yang utama dari penurunan order dari pesawat frekuensi pengisian juga berkurang," ujarnya di Medan (4/4/2019).
Sejak November 2018, dia berujar perusahaan telah menurunkan harga sebanyak enam kali.
Dia menyebut masih tingginya harga tiket pesawat dan belum pulihnya konsumsi avtur bukan karena disebabkan harga avtur yang tinggi.
"Kembali kepada maskapai airlines mengatur cost structure," katanya.
Kendati demikian, dia enggan menyebut konsumsi secara volume berikut harganya.
Pastinya, dia mengklaim terdapat maskapai penerbangan yang mendapat diskon harga cukup besar.
"Harganya bersaing. Ada airline mendapat diskon cukup besar kita bahkan setelah penurunan harga," katanya.