Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembeli Karet Sumsel Banyak Berasal dari Provinsi Tetangga

Produksi karet petani Sumatra Selatan disebut-sebut banyak dibeli pabrik dari provinsi tetangga, seperti Jambi dan Lampung
Petani mengumpulkan getah karet/ANTARA-Harviyan Perdana Putra
Petani mengumpulkan getah karet/ANTARA-Harviyan Perdana Putra

Bisnis.com, PALEMBANG – Produksi karet petani Sumatra Selatan disebut-sebut banyak dibeli pabrik dari provinsi tetangga, seperti Jambi dan Lampung ketimbang pabrik asal daerah penghasil seiring lebih menariknya harga yang ditawarkan pembeli dari daerah lain tersebut.

Kepala Bidang Pemasaran dan Pengolahan Hasil Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian, mengatakan kondisi itu menunjukkan bahwa tata niaga karet di Sumsel lebih panjang dibanding provinsi lain.

“Pabrik di Sumsel tidak pernah mau turun beli langsung dari petani, melainkan menggunakan supplier. Sementara daerah lain, seperti Jambi mereka [pabrik] datang ke petani dan ikut lelang,” katanya, Senin (18/3/2019).

Rudi menjelaskan banyaknya pembeli karet Sumsel asal Jambi terlihat dari daftar pemenang lelang unit pengolahan dan pemasaran bahan olah karet (UPPB) yang menjadi wadah bagi para petani untuk menawarkan hasil panennya secara berkelompok dengan sistem lelang maupun kemitraan.

Dia memaparkan tonase yang ditawarkan dalam lelang UPPB lebih besar ketimbang dijual secara per individu atau sebagian kelompok saja.

“Dengan tonase besar ini tentu menarik provinsi lain ikut menawar. Jambi yang datang langsung dari pabriknya, kenyataannya yang selalu menang lelang kan dari Jambi,” katanya.

Disbun mencatat produksi UPPB bisa mencapai 63.057 ton karet per tahun. Sementara jumlah UPPB saat ini sebanyak 177 unit yang tersebar di 14 sentra atau penghasil karet di Sumsel.

“UPPB dibentuk agar petani dapat bersatu, menjual dengan prinsip satu kecamatan, satu hari lelang dan satu mutu sehingga menghasilkan tonase yang banyak,” katanya.

Sebelum ada UPPB, dia menjelaskan, lelang karet tidak seragam  di mana dalam satu desa bisa ada empat kelompok yang melakukan lelang di hari berbeda. Sehingga posisi tawar petani selaku produsen masih lebih rendah ketimbang pembeli.

“Jadi kondisi itu seperti arisan bagi pembeli, hari Senin pabrik A yang menang, hari Selasa pabrik B yang menang,” ujarnya.

Disbun menargetkan pihaknya dapat membentuk UPPB minimal 5 kelompok di setiap kabupaten penghasil karet.

Sementara itu produksi karet Sumsel tercatat sebanyak 1,05 juta ton karet kering dengan luasan areal kebun mencapai 1,31 juta hektare.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler