General Manager Pertamina MOR I Joko Pitoyo menyebutkan untuk MOR I, target perluasan BBM Satu Harga sepanjang 2018 sebanyak 14 titik yang tersebar di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Kami targetkan tahun 2018 BBM Satu Harga di 14 titik fokus di area MOR I bisa dioperasikan,” ujarnya di Medan, Selasa (16/10/2018).
Dia menjelaskan, khusus area Sumut, ada 6 titik penerapan BBM Satu Harga yang terletak di Kabupaten Nias.
Penerapan program tersebut sempat terkendala oleh beberapa faktor, termasuk dalam aspek perizinan dari pemerintah daerah setempat.
“Dari enam itu, sudah ada tiga yang sudah beroperasi dan tiga titik lainnya masih dalam progres. Sebelumnya ada kendala dalam perizinan yang diberikan oleh pemda, tapi sudah bisa diatasi dan ditargetkan pada akhir Oktober atau awal November sudah bisa beroperasi di enam titik itu,” paparnya.
Sebagai informasi, BBM Satu harga adalah kebijakan nasional berupa penyeragaman harga jual resmi bahan bakar minyak jenis premium dan solar bersubsidi antara daerah maju dan daerah perbatasan. Program tersebut dilatarbelakangi tingginya disparitas harga BBM bersubsidi di sejumlah wilayah 3T yakni tertinggal, terdepan dan terluar dengan di perkotaan.
Pertamina mendapat penugasan dari pemerintah untuk mewujudkan BBM Satu Harga di 160 penyalur dalam rentang tiga tahun atau pada periode 2017 – 2019. Pada 2017 lalu, BBM Satu Harga sudah diterapkan di 54 titik.
Perluasan pada tahun 2018 diharapkan dapat bertambah hingga 130 titik dan penyeragaman di 30 titik sisanya akan diwujudkan pada akhir 2019.
