Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terjadi Sejak Lebaran, KPPU Medan Sikapi Lonjakan Harga Garam Sampai 100%

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kantor Perwakilan Daerah Medan menyikapi terjadinya kenaikan harga garam di Sumatera Utara yang sudah berlangsung sejak Lebaran 2017.

Bisnis.com, MEDAN - Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kantor Perwakilan Daerah Medan menyikapi terjadinya kenaikan harga garam di Sumatera Utara yang sudah berlangsung sejak Lebaran 2017.

Abdul Hakim Pasaribu, Kepala KPPU Kantor Perwakilan Daerah Medan mengungkapkan pihaknya akan melakukan pengawasan dan penilitian terhadap naiknya harga garam yang terpantau dalam tiga minggu terakhir.

"Kenaikan harga garam terjadi hampir di seluruh daerah di Sumatera Utara dan juga di wilayah-wilayah lain di Indonesia," ujarnya, Rabu (26/7/2017).

Dia memaparkan, berdasarkan hasil pemantauan sementara, tim mendapatkan informasi harga garam mengalami kenaikan sejak lebaran.

Berdasarkan informasi dengan pedagang, selain harga beli yang mahal, stok garam juga relatif susah untuk diperoleh. Kalaupun ada, stok pedagang di pasar tradisional dijatah oleh agen.

Berdasarkan hasil pemantauan KPPU Medan di pasar tradisional, harga garam merek Dolphin dijual dengan harga Rp9.000 -- Rp10.000 per kg, garam merek Walet yang biasa dijual Rp 2.000 per kg menjadi Rp4.000 per kg. Pedagang juga menyampaikan bahwa harga garam dari agen berpotensi naik lagi.

Meskipun informasi awal yang diperoleh menyebutkan bahwa faktor cuaca mempengaruhi hasil produksi petani garam yang mengakibatkan pasokan berkurang, tetapi KPPU Medan menilai hal ini harus dicek kembali.

"Jangan sampai kekurangan pasokan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk sengaja menahan stok yang bertujuan menaikkan harga garam menjadi lebih mahal lagi."

Untuk itu, katanya, KPPU Medan akan menyampaikan kondisi kenaikan harga garam ini kepada Satgas Pangan Provinsi untuk ditindaklanjuti.

Seperti dengan melakukan inspeksi dadakan langsung ke gudang-gudang pedagang besar atau agen, untuk memastikan apakah benar stok garam memang menipis atau terjadi penimbunan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper