Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Sebut 15% Investor Pasar Modal Indonesia Berasal dari Sumatra

Hingga akhir Juli 2025 jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 17,4 juta, meningkat pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (21/7/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (21/7/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PEKANBARU-- Sebanyak 15% dari total investor pasar modal Indonesia berasal dari wilayah Sumatra. 

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan angka ini menunjukkan peran penting wilayah Sumatra dalam perkembangan industri keuangan nasional yang semakin inklusif.

Jeffrey mengungkapkan, hingga akhir Juli 2025 jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 17,4 juta, meningkat pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Sepanjang 2024, BEI menargetkan penambahan 2 juta investor baru namun berhasil melampaui target dengan meraih 2,7 juta. Sementara pada tahun ini, dari target serupa, BEI telah mencatat tambahan 2,5 juta investor hanya dalam tujuh bulan pertama.

"Pertumbuhan jumlah investor sangat menggembirakan. 60% dari total investor kami berada di Jawa, sementara 15% berasal dari Sumatra. Ini menjadi fokus kami untuk terus melakukan edukasi, pemerataan akses, dan perlindungan terhadap investor di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya, Selasa (5/8/2025).

BEI saat ini juga terus bertransformasi menjadi bursa multi-aset. Tidak hanya memperdagangkan saham, tetapi kini juga mencakup waran terstruktur, short selling, dan dalam waktu dekat akan menghadirkan liquidity provider untuk meningkatkan efisiensi pasar. BEI juga telah memperdagangkan instrumen repo, memperkuat posisinya sebagai salah satu bursa terlengkap di kawasan.

Jeffrey menambahkan, nilai kapitalisasi pasar BEI saat ini telah mencapai Rp13.400 triliun atau sekitar US$800 miliar, menjadikannya bursa efek terbesar di Asia Tenggara dan masuk dalam jajaran 20 besar dunia. 

Sementara itu, nilai transaksi harian BEI berada di angka Rp13,4 triliun atau sekitar US$800 juta, yang menjadikannya bursa ke-11 terbesar di dunia dari sisi aktivitas perdagangan.

“BEI saat ini juga telah menjadi Bursa Karbon, mendukung upaya pemerintah menuju target net zero emission. Transformasi ini penting agar bursa kita tidak hanya relevan di pasar domestik, tetapi juga diperhitungkan secara global,” kata Jeffrey.

Dia juga menyoroti pentingnya edukasi dan perlindungan bagi investor ritel yang kini semakin dominan. BEI tidak hanya mendorong pertumbuhan pasar melalui penambahan produk dan jumlah investor, tetapi juga memastikan literasi dan pemahaman investor ditingkatkan agar mereka mampu melindungi diri dari risiko.

“Di tengah banyaknya informasi yang menimbulkan pesimisme, kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk terus menumbuhkan semangat optimisme. Pasar modal Indonesia punya potensi besar untuk berperan dalam pembangunan ekonomi bangsa,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro