Bisnis.com, MEDAN - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan komitmennya mempercepat proses pendistribusian pupuk ke Sumatra Utara menyusul terjadinya hambatan pengiriman di pelabuhan.
Direktur Komersil PT Pupuk Indonesia (Persero) Koeshartono mengungkapkan, pihaknya mengoptimalkan proses pendistribusian pupuk di daerah dengan menugaskan personel untuk berkoordinasi di setiap kabupaten/kota. Mereka juga akan mulai mengisi gudang-gudang di setiap wilayah.
“Kami menyadari masih adanya sejumlah kendala di lapangan. Kami terus berupaya memaksimalkan pendistribusian, baik dari Lini II Distribution Center maupun Lini III Kabupaten," katanya dalam keterangan resmi, Senin (8/5).
Dia menjelaskan, stok Pupuk NPK di lini II atau Distribution Center Medan saat ini sebanyak 6.475 ton dan sedang dalam proses pengiriman ke gudang-gudang Lini III.
Stok tersebut akan mendapatkan tambahan dari pupuk yang sedang dalam proses bongkar muat di pelabuhan Belawan Medan dari Kapal Isa Glory yang mengangkut pupuk NPK sebanyak 22.376 ton.
Dengan begitu, akan ada pupuk NPK di Sumatra Utara sebanyak 30.497 ton yang siap didistribusikan ke gudang Lini III kabupaten atau cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.
Lebih rinci dipaparkannya, sampai dengan akhir April 2017 Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk untuk sektor tanaman pangan secara nasional sebanyak 2.999.572 ton.
Yakni untuk Urea sebanyak 1.327.456 ton, NPK 832.534 ton, SP-36 325.052 ton, ZA 320.495 ton dan Organik sebanyak 194.035 ton.
Khusus Sumut, sampai dengan April 2017 Pupuk Indonesia telah menyalurkan Urea bersubsidi sebanyak 45.367 ton, NPK 25.985 ton, Organik 6.001 ton, SP-36 16.846 ton dan ZA sebanyak 15.344 ton.
Adapun stok Pupuk Urea di gudang Lini III di Sumut saat ini sebanyak 16.072 ton. Menurutnya angka ini mencapai lebih dari 2,5 kali lipat dari ketentuan stok Pemerintah, yaitu 6.291 ton.
Sementara stok untuk jenis lainnya yaitu NPK sebanyak 8.121 ton, SP-36 1.998 ton, ZA 14.303 ton dan Organik sebanyak 1.414 ton.
"Keseluruhannya siap disalurkan ke 33 kabupaten dan kota di Sumatra Utara."
Sebelumnya, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatra Utara menyatakan bahwa daerahnya mengalami kelangkaan stok pupuk bersubsidi pasokan dari anak usaha Pupuk Indonesia, PT Petrokimia Gresik.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatra Utara Azhar Harahap menyebutkan, daerahnya mengalami kekosongan stok pupuk bersubsidi dari Petrokimia Gresik dalam sebulan terakhir.
"Yang kosongnya itu hampir se-Sumatra Utara, terutama Tobasa, Humbang Hasundutan dan Samosir, yang dari gudang Balige," ungkapnya.
Dia jelaskan, pada tahun ini penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea dan Organik ke Sumut dipasok oleh Pupuk Iskandar Muda, sedangkan jenis SP36, ZA dan Ponska disuplai oleh Petrokimia Gresik.
Namun dalam sebulan terakhir, pasokan pupuk, terutama Ponska, dari Petrokimia Gresik tersendat, sedangkan suplai pupuk dari Iskandar Muda berjalan lancar.
Hingga kini, lanjutnya, para petani dari ketiga daerah tersebut masih mengeluh kesulitan pupuk Ponska. Dia mengaku dinasnya sudah melayangkan surat ke Petrokimia untuk menyediakan pupuk Ponska sesuai dengan kebutuhan Sumut.
Petrokimia sendiri, menurut dia, beralasan mengalami kendala pengangkutan dari Surabaya ke Pelabuhan Belawan, Medan.
Monitoring Stok
Lebih lanjut Koeshartono menuturkan, Pupuk Indonesia juga terus meningkatkan kualitas sistem monitoring agar lebih mudah mengetahui ketersediaan stok pupuk di seluruh daerah di Tanah Air.
Hingga 5 Mei 2017, stok pupuk nasional di lini I hingga III Urea sebanyak 983.484 ton, NPK 270.302 ton, SP-36 46.735 ton, ZA 122.287 ton dan organik sebanyak 39.489 ton.
Sedangkan stok di Lini III atau di tingkat kabupaten, Urea sebanyak 425.446 ron atau 297% dari stok minimum, NPK 184.802 ton atau 225% dari stok minimum da. SP-36 sebanyak 43.297 ton atau 132 % dari stok minimum.
Kemudian Pupuk ZA sebanyak 69.051 ton atau 198% dari stok minimum dan Organik sebanyak 39.183 ton atau 126% dari stok minimum.
Menurutnya, Pupuk Indonesia menggunakan sistem monitoring stok yang dapat dipantau setiap saat melalui website www.pupuk-indonesia.com agar memudahkan mengetahui ketersediaan stok di daerah-daerah.
Bahkan, untuk mempermudah petani maupun masyarakat memperoleh pupuk dan sarana pendukung lainnya, Pupuk Indonesia sedang dalam proses menyeragamkan kios-kios resmi pupuk dengan nama “PI Mart” (Pupuk Indonesia Mart).
Penyeragaman ini merupakan program dari Pupuk Indonesia yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mempermudah masyarakat atau Petani yang ada di sekitar wilayah pemasaran untuk mendapatkan informasi mengenai produk-produk pupuk.
Untuk mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai pupuk, sambung dia, petani juga bisa berkonsultasi dan bertanya kepada layanan pelanggan ke nomor 0800-100-800-1 atau mengirimkan pesan sms ke nomor 0822-100-100-81.
"Untuk kelancaran proses pendistribusian, kami akan terus berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, khususnya untuk melakukan perhitungan kebutuhan pupuk sehingga pendistribusian bisa memenuhi kaidah 6 tepat. Yaitu tepat waktu, jenis, lokasi, jumlah, mutu dan harga."