Bisnis.com, MEDAN - Banyaknya kerugian masyarakat dan bahkan korban jiwa akibat musibah banjir yang melanda Kota Padangsidimpuan, Sumatra Utara, pada Minggu (26/3), menggerakkan GMKI Sumut-Aceh menggalang aksi kemanusiaan.
Swangro Lumbanbatu, Koordinator Wilayah I Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) mengungkapkan pihaknya mengeluarkan kebijakan khusus untuk menyikapi bencana banjir di Padangsidimpuan.
"Kami menginstruksikan seluruh kader GMKI se-Wilayah I untuk membawakan dalam doa ataupun ibadah agar saudara kami (korban banjir) tetap dikuatkan Tuhan. Mereka adalah bagian dari bangsa dan negara ini," katanya, Rabu (29/3/2017).
Kemudian, setiap struktur organisasi GMKI di Wilayah I yang berada di Medan, Kabanjahe, Kotacane, Sidikalang, Pematangsiantar, Tarutung, Sibolga, Sidimpuan, Teluk Dalam, Gunug Sitoli dan Rantau Parapat juga telah diinstruksikan secara serentak melakukan Aksi Solidaritas.
Antara lain dengan mendirikan posko bencana di kota Padangsidimpuan dan menerjunkan relawan untuk membantu menyalurkan bantuan dan menangani korban.
"Kami juga menerima bantuan dari pihak lain berupa sembako, sabun, pampers, sabun, mainan anak-anak, dll."
Seperti diketahui, hujan deras membuat Sungai Batang Ayumi meluap hingga ke Kota Padangsidimpuan pada Minggu (26/3) malam. Banjir melanda enam kecamatan di Kota Padangsidimpuan.
Yakni Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan, Padangsidimpuan Tenggara, Padangsidimpuan Hutaimbaru, Padangsidimpuan Batunadua dan Padangsidimpuan Angkola Julu.
Bencana ini setidaknya merenggut 5 korban jiwa dan 400 warga mengungsi. Kerusakan bangunan juga terjadi di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Utara, PSP Selatan, Angkola Julu. Dengan perincian, 17 unit rumah rusak serta 17 rumah dan 7 unit kendaraan hanyut.
"Kami berharap pemerintah Sumatra Utara cepat menangani dan bekerja keras membantu meringankan beban para korban."