Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Cuma BKK, SMK Butuh Bantuan Anggaran Lebih Banyak

Yayasan Pendidikan Nasional Pencawan Medan mendukung agar Gubernur Sumut dan dunia usaha bekerja sama guna memfasilitasi penyerapan kerja para lulusan sekolah kejuruan.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, MEDAN - Yayasan Pendidikan Nasional Pencawan Medan mendukung agar Gubernur Sumut dan dunia usaha bekerja sama guna memfasilitasi penyerapan kerja para lulusan sekolah kejuruan.

Namun, Ruben Tarigan, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Nasional Pencawan Medan juga berpandangan bahwa dukungan terhadap para lulusan sekolah kejuruan bahkan perlu dilakukan lebih mendasar.

Baik Gubernur, Kepala Dinas Pendidikan maupun Komisi  E DPRD Sumut juga diharapkannya untuk menyusun anggaran pendidikan SMK yang cukup, mulai dari 2017 hingga 10 tahun mendatang.

"Jika bisa, sampai kepada memberikan keringanan biaya pendidikan kepada anak-anak kita, khususnya SMK, dan kalau anggaran memungkinkan, digratiskan bagi mereka yang masuk kelas X, XI, XII," katanya, Jumat (24/2/2017).

Kepada Pemerintah Pusat, Ruben berharap agar bantuan kepada SMK terus ditingkatkan, terutama untuk sekolah-sekolah yang berprestasi.

Dia meyakini bantuan Pusat memiliki peran penting untuk ikut meningkatkan kualitas pendidikan sekolah kejuruan sehingga lebih memiliki daya saing dalam implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Yayasan Pendidikan Nasional (YPN) Pencawan sendiri menjadi sekolah pertama di Sumatra Utara yang sudah mendirikan Bursa Kerja Khusus.

Kepala SMK YPN Pencawan Medan Restu Utama mengatakan, BKK di sekolahnya saat ini sudah memiliki struktur organisasi pengelola yang rencananya akan dikukuhkan oleh Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi pada Sabtu (25/2).

Pengukuhan tersebut bersamaan dengan pelaksanaan Seminar Nasional Bursa Kerja Khusus yang juga dihadiri oleh Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Joko Sutrisno.

Sejauh ini, SMK YPN Pencawan mengelola delapan jurusan dengan jumlah tamatan sekitar 300 orang per tahun. Yakni jurusan perhotelan, tata boga, tata busana, multimedia, otomotif, sekretaris dan akuntansi.

Dari jumlah tamatan tersebut hanya separuh dari mereka bisa terserap di dunia kerja. Dan dengan adanya BKK, dia menargetkan seluruh tamatan bisa langsung bekerja di sektor-sektor usaha dan industri yang menjadi kompetensinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper