Bisnis.com, DELI SERDANG -- Setelah menjadi daerah dengan harga gas industri termahal di dunia, Provinsi Sumatra Utara dijanjikan mendapatkan keringanan mulai Maret 2017.
Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi mengatakan, Kementerian ESDM sudah berjanji menurunkan harga gas untuk industri di daerahnya dari US$12,2 per MMbtu menjadi US$9,9 per MMbtu.
“Menteri ESDM sudah menegaskan harga gas di Sumut turun yang diberlakukan per 1 Maret nanti,” ungkapnya saat menghadiri peresmian pabrik keenam PT Medisafe di Tanjungmorawa, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (23/2/2017).
Dijelaskannya, hal itu disampaikan Menteri ESDM dalam Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo yang juga dihadirinya pada pekan lalu di Jakarta.
“Masalah gas dan listrik di Sumut termasuk yang menjadi poin pembahasan kami dalam Ratas. Masalahnya, harga gas untuk industri di Sumut adalah yang tertinggi dunia, seharga US$12,2 per MMbtu, bahkan pernah menyentuh US$13 per MMbtu.”
Menurutnya, selama ini harga gas menjadi salah satu kendala investasi di Sumut dan menyebabkan industri di daerahnya tidak mampu bersaing.
Walaupun masih tinggi, lanjut Gubernur, jika dibandingkan dengan negeri jiran Malaysia yang mematok harga gas hanya US$5-6 per MMbtu, namun langkah ini sudah memberikan angin segar bagi dunia industri.
“Kami berharap melalui Menteri Peridustrian, harga gas bisa diturunkan lagi agar industri di Sumut dapat lebih kompetitif,” kata Erry.
Kabar rencana penurunan harga gas industri di Sumut ini dibenarkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang sama.
“Harga gas bulan Maret ini akan turun dan akan terus dievaluasi per enam bulan. Harga gas akan dievaluasi dan disesuaikan dengan harga minyak dunia," katanya.