Bisnis.com, BATAM - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah Sumatra bagian utara (Sumbagut), dengan capaian sebesar 5,16%.
"Pulau Sumatra memiliki pertumbuhan tertinggi ketiga pada kuartal I/2025, dimana pertumbuhan ekonomi Kepri dan menggungguli pertumbuhan nasional sebesar 5,12% dan tertinggi di Sumbagut," kata Koordinator Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Sumbagut sekaligus Kepala OJK Provinsi Sumut Khoirul Muttaqien, Kamis (7/8/2025).
Secara keseluruhan, perekonomian wilayah Sumbagut di kuartal I/2025 didominasi oleh sektor pertanian, perdagangan dan industri pengolahan yang berorientasi ekspor.
"Sedangkan komoditas ekspor utama seperti Crude Palm Oil (CPO), minyak mentah dan batu bara dalam tren yang menurun dibandingkan tahun 2022," katanya lagi.
Perekonomian Kepri pada kuartal I/2025 ditopang oleh tiga sektor utama, mulai dari industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 42,51%. Pertumbuhannya sebesar 7,30% (yoy).
Selanjutnya sektor konstruksi dengan kontribusi sebesar 20,04%, dan laju pertumbuhan 3,84% (yoy). Dan terakhir sektor perdagangan dengan kontribusi 9,49, dan laju pertumbuhan 10,29% (yoy).
Baca Juga
"Pertumbuhan tertinggi didorong oleh industri pengolahan dan perdagangan. Sedangkan sektor akomodasi juga bertumbuh karena pemulihan kunjungan wisatawan di Batam dan Bintan," tuturnya.
Semantara itu, Kepala OJK Provinsi Provinsi Kepri Sinar Danandjaya mengatakan bahwa pertumbuhan positif ini merupakan hasil kerjasama antar stakeholder, termasuk pemerintah, lembaga dan pengusaha agar perekonomian tetap stabil.
"Salah satunya, OJK Kepri bersama Industri Jasa Keuangan dan pemerintah daerah melakukan langkah-langkah strategis berupa melakukan business matching dengan UMKM dimana tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman mengenai akses pembiayaan kepada pelaku UMKM. Sehingga terhindar menjadi korban pinjol illegal, rentenier dan Judol," tegasnya.
Kemudian di wilayah Kepri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri juga memiliki program pinjaman subsidi nol persen, yang telah dimanfaatkan oleh 1.409 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kepri, dengan total penyaluran kredit sebesar Rp30,75 Miliar terhitung 2021 hingga 2024.
"Program subsidi nol persen ini telah terbukti membantu pelaku UMKM mendapatkan tambahan modal usaha tanpa perlu memikirkan bunga pinjaman, yang telah ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Kepri," paparnya.
Dan hal ini juga sebagai upaya dalam penguatan dan pemberdayaan UMKM sebagai salah satu pilar pembangunan daerah. "Dan pada akhirnya mampu membuka kesempatan kerja yang luas dan memiliki kontribusi yang besar dalam mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi," tegasnya.
Selain itu, Provinsi Kepri juga memiliki program subsidi BPJS Ketenagakerjaan untuk 40.741 nelayan dan petani.
"Program ini adalah perlindungan asuransi dan jaminan untuk masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan yang merupakan pilar penting bagi perekonomian di Kepri," tegasnya. (239)