Bisnis.com, BATAM - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batam mencatat realisasi investasi Batam pada triwulan I/2025 mencapai Rp8,6 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 15.192 orang.
Kepala DPMPTSP Kota Batam Reza Khadafi mengatakan realisasi investasi tersebut sudah setara dengan 23,9% dari target Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri sebesar Rp36 triliun.
"Sedangkan untuk target Batam, realisasi investasi ini sudah setara dengan 215,4% dari target Batam triwulan ini sebesar Rp4 triliun," katanya, Selasa (5/8/2025).
Reza mengakui secara kuartal (QoQ) dan tahunan (YoY), realisasi investasi Batam mengalami penurunan masing-masing sebesar 38,5% dan 15,7%.
"Meski begitu, dari sisi struktur dan distribusi sektor, pertumbuhan masih tetap terjaga," imbuhnya.
Dari jenis investasi, Reza menyebut Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sebesar Rp5,9 triliun atau 68,5%, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang Rp2,7 triliun atau 31,5% dari total realisasi investasi di Batam.
Baca Juga
Sedangkan dari sektor investasi, sektor jasa lainnya mendominasi dengan nilai investasi Rp2,2 triliun. Lalu industri mesin, elektronik dan peralatan presisi termasuk instrumen kedokteran, listrik, optik, dan jam dengan nilai investasi Rp1,5 triliun.
"Selanjutnya ada perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai investasi Rp729,3 miliar, dan terakhir sektor perdagangan dan reparasi dengan nilai investasi Rp709,69 miliar," tuturnya.
Reza menjelaskan peningkatan di sektor jasa didukung oleh pertumbuhan signifikan dari layanan pendukung industri dan kebutuhan digital serta logistik.
Sementara itu untuk kontribusi realisasi investasi berdasarkan negara, Singapura masih jadi yang terbesar. Nilai realisasi investasi mencapai Rp3,6 triliun. Lalu Malaysia Rp669,3 miliar, China Rp448,7 miliar dan Taiwan Rp373,9 miliar.
Dan terakhir dari kontribusi berdasarkan kabupaten dan kota penyumbang di Kepri, Batam menyumbang 65,2% atau Rp8,6 triliun dari total realisasi investasi Provinsi Kepri pada triwulan I/2025 sebesar Rp13,2 triliun.
Selanjutnya Bintan Rp1,3 triliun (28,8%), Karimun Rp412,8 miliar (3,2%) dan Tanjungpinang (2,1%). Sedangkan daerah lainnya seperti Anambas, Lingga dan Natuna masih di bawah 1%.(239)