Bisnis.com, PALEMBANG — Harga komoditas kelapa sawit dan karet yang membaik dipandang memberikan andil positif terhadap kinerja pendapatan negara dari sisi penerimaan pajak di Sumatra Selatan (Sumsel).
Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan (Kakanwil Kemenkeu) Sumatra Selatan Rahmadi Murwanto mengatakan realisasi kinerja penerimaan pajak dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 103,6% (year on year/YoY).
“Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan pembayaran masa PPN DN dan PPh Tahunan Badan atas aktivitas pertanian sawit dan karet yang harganya sudah membaik,” katanya dalam siaran pers, Rabu (25/6/2025).
Rahmadi mengatakan secara umum sampai dengan Mei 2025, penerimaan pajak di Sumsel terealisasi Rp4,1 triliun atau 27,12% dari target APBN.
Kinerja penerimaan pajak berdasarkan masing-masing jenisnya tercatat tumbuh sebesar 55,7% YoY untuk penerimaan PPh, 36,1% YoY PPh orang pribadi, 110,9% PPh 26 YoY, serta penerimaan PPh 22 yang tumbuh 26,0% YoY.
“Sedangkan per sektor pajak, capaian dari sektor industri pengolahan tumbuh 82,1% serta sektor pengangkutan dan pergudangan 15,4%,” jelasnya
Baca Juga
Sementara itu, dia menambahkan, untuk pendapatan negara dari penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh 114,54% YoY dengan nilai Rp236 miliar.
Pendorong utama dari penerimaan itu tercatat dari realisasi bea keluar senilai Rp216 miliar, yang dipengaruhi kenaikan harga patokan ekspor (HPE) serta melonjaknya volume ekspor CPO dan turunannya sebesar 36,09%.
“Untuk bea keluar tercatat Rp18,10 miliar atau 10,98% dari target APBN Sumsel,” kata Rahmadi.
Di sisi lain, berdasarkan hasil penetapan harga tandan buah segar (TBS) Sumsel untuk periode II Juni 2025 sebesar Rp3.190 per Kg atau turun Rp46,08 per Kg dari periode I Juni 2025.
Sedangkan harga karet Sumsel per hari ini berada di kisaran Rp11.000 sampai Rp13.000 per Kg, tergantung pada lokasi dan juga sistem penjualan di masing-masing wilayah.