Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Binaan Pemko Batam Capai 1.748, Didominasi Sektor Kuliner

Kepala Dinas KUKM Batam Hendri Arulan menyebut hingga akhir April 2024, terdapat 1.748 pelaku UMKM binaan dinas yang dipimpinnya.
Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan pembuatan krupuk di salah satu rumah produksi, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/5/2025).  Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan pembuatan krupuk di salah satu rumah produksi, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, BATAM - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Batam mencatat ada sebanyak 1.748 pelaku UMKM berada di bawah binaan Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

Lebih dari 75% merupakan UMKM di sektor kuliner. Kepala Dinas KUKM Batam Hendri Arulan menyebut hingga akhir April 2024, terdapat 1.748 pelaku UMKM binaan dinas yang dipimpinnya.

"Terdiri dari 1.376 pelaku usaha kuliner, 199 pelaku industri kreatif, 88 pelaku usaha jasa, 46 pelaku usaha obat tradisional, 11 pelaku usaha pertanian dan peternakan dan satu pelaku usaha perikanan," katanya, Kamis (19/6/2025).

Menurut Hendri, UMKM di Batam memang paling banyak bergerak di sektor kuliner. Alasannya karena lebih mudah dikembangkan, dan permintaan pasarnya tinggi.

"Sektor kuliner mudah beradaptasi terhadap permintaan pasar. Dengan jumlah UMKM cukup besar di Batam, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja cukup tinggi dan memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat," tuturnya.

Hendri mengungkapkan pelaku UMKM sangat rentan terhadap gejolak ekonomi, misalnya penurunan daya beli, kenaikan harga bahan baku, hingga keterbatasan pembiayaan selalu menjadi kendala utama dari tahun ke tahun.

"Karakteristik UMKM itu sangat bergantung pada stabilitas ekonomi. Begitu ada krisis, iklim usaha mereka cepat terganggu," ungkapnya.

Untuk membantu UMKM, Pemko Batam telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dana bergulir, serta program pinjaman tanpa bunga tahun ini.

Selain UMKM, sektor koperasi juga bertumbuh pesat. Batam saat ini memiliki sekitar 1.300 koperasi, namun hanya sekitar 120 koperasi yang masih aktif menjalankan kegiatan usaha secara reguler.

Menurut Hendri, pembinaan koperasi ke depan akan difokuskan pada peningkatan kualitas kelembagaan dan digitalisasi usaha agar lebih adaptif dan transparan dalam pengelolaan.

"Yang kami dorong adalah koperasi yang sehat, aktif, dan bisa memberikan manfaat ekonomi bagi anggotanya. Bukan hanya sekadar ada nama tapi tidak ada kegiatan," tegasnya.

Secara keseluruhan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tercatat memiliki sebanyak 75.575 UMKM hingga akhir 2024, dengan serapan tenaga kerja mencapai 156.997 orang.(239)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper