Bisnis.com, BATAM - Kota Batam mencatatkan diri sebagai sentral ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Batam menyumbang sebesar 66,01% terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri tahun lalu.
Berdasarkan data BPS, nilai PDRB Batam atas dasar harga berlaku tahun 2024 mencapai Rp 233 triliun, dan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 135,31 triliun.
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam Fary Djemy Francis mengatakan capaian tersebut memperkuat posisi Batam sebagai motor utama Kepri, dan mencerminkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan industri dan investasi.
Fary menyebut akurasi data dari BPS sangat diperlukan dalam menyusun kebijakan ekonomi Batam. "Kami ingin memastikan akurasi dan keselarasan data PDRB agar tidak terjadi perbedaan dalam publikasi resmi," katanya saat rapat koordinasi dengan BPS Kepri di Gedung BP Batam, Rabu (18/6/2025).
Rapat ini sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antar BP Batam dan BPS mengenai penyelarasan data ekonomi Batam.
Fary menegaskan bahwa kolaborasi antara BP Batam dan BPS bertujuan memperkuat sinergi dalam penyediaan data ekonomi yang valid, akurat, dan terpadu. Data tersebut menjadi landasan penting dalam merumuskan kebijakan pembangunan dan menyusun program prioritas daerah.
Baca Juga
Ia juga menyoroti pentingnya data yang tepat untuk mendukung perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan efisien. Selain itu, kesesuaian data mampu meningkatkan kepercayaan investor dan memastikan kebijakan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
"Presiden mengamanatkan agar Batam menjadi pusat ekonomi dan investasi baru di Indonesia. Oleh sebab itu, kami berharap langkah ini dapat memberi pengaruh terhadap rencana pembangunan jangka pendek dan jangka panjang," ujarnya.
Fary juga menekankan pentingnya akurasi data dalam pengambilan keputusan strategis, alokasi sumber daya, dan pemantauan pembangunan.
"Dengan seluruh potensi yang ada, Batam harus menjadi kawasan investasi yang inklusif. Mari kita jaga iklim investasi agar tetap kondusif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," tutupnya.