Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Daulat Pangan 2025: Siasat Peternak Ayam Petelur Sumsel Jaga Produksi saat Cuaca Panas

Cuaca dan suhu ekstrem yang terjadi belakangan ini telah menyebabkan ayam petelur mengalami stres berat serta gangguan kesehatan.
Ayam petelur di salah satu peternakan wilayah Sumatra Selatan. /istimewa
Ayam petelur di salah satu peternakan wilayah Sumatra Selatan. /istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG — Peningkatan suhu udara selama masa peralihan musim di wilayah Sumatra Selatan tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat.

Cuaca panas yang telah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir juga berdampak pada sektor peternakan di wilayah tersebut.

Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Unggas Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Ismaidi Chaniago mengatakan cuaca dan suhu ekstrem yang terjadi belakangan ini telah menyebabkan ayam petelur mengalami stres berat serta gangguan kesehatan.

Kondisi tersebut berdampak pada penurunan produksi telur yang biasanya mencapai sekitar 350 ton per hari.

“Untuk daging ayam memang masih mencukupi, namun produksi telur mengalami penurunan sekitar 15% dari jumlah produksi normal,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/6/2025).

Ismaidi menuturkan sejumlah upaya telah dilakukan oleh para peternak untuk meminimalkan dampak cuaca panas terhadap penurunan produksi telur.

Salah satu langkah yang diambil adalah pemberian vitamin anti-stres. Sedangkan dalam jangka panjang, beberapa peternak juga mulai beralih menggunakan kandang model close house (kandang tertutup dan modern).

“Upaya tersebut sudah mulai diterapkan oleh sebagian peternak,” katanya.

Selain faktor cuaca, Ismaidi juga mengungkapkan beberapa permasalahan lain yang turut memengaruhi usaha peternakan di wilayah tersebut.

Menurutnya, produktivitas peternak ayam petelur di Sumsel secara umum masih tergolong rendah. Masih banyak potensi kerugian yang dialami oleh para peternak.

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kualitas bahan baku (bibit ayam petelur), tidak adanya standar bisnis untuk monitoring dan evaluasi, serta keterbatasan bahan baku.

“Stabilitas dan kualitas pasokan pakan ternak juga berpengaruh. Harga pakan sangat bergantung pada ketersediaan bahan lokal seperti jagung dan bekatul. Sebagian pakan masih impor dan sering kali pasokannya tidak mencukupi,” jelasnya.

Namun demikian, hingga saat ini produksi telur dari peternak Sumsel masih mampu memenuhi kebutuhan daerah dan bahkan didistribusikan ke wilayah lain.

“Selama ini pasokan telur dipenuhi untuk wilayah Sumsel dan juga dikirim ke luar daerah seperti Bangka Belitung dan Pulau Jawa,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendy, mengatakan jumlah ayam petelur di wilayah tersebut saat ini mencapai sekitar 8 juta ekor.

Adapun kebutuhan telur untuk masyarakat Sumsel yang berjumlah sekitar 8–9 juta jiwa diperkirakan mencapai 188 ton per hari.

“Kalau dilihat dari sisi ketersediaan, kita bisa memenuhi lebih dari kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, kita juga bisa memasok ke daerah lain,” ujarnya.

Ruzuan menegaskan bahwa kondisi cuaca merupakan faktor yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, dampak terhadap ayam petelur harus disiasati agar tidak terlalu merugikan.

“Kita berharap peternak dapat melakukan berbagai langkah intensif untuk menjaga kondisi ayam petelur,” ujarnya.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain menjaga metabolisme ayam dengan menambah jumlah kebutuhan air minum dan pakan, serta memberikan vitamin secara lebih intensif.

“Ini berkaitan dengan metabolisme tubuh ayam. Seperti halnya manusia, saat cuaca panas kita membutuhkan lebih banyak cairan. Begitu pula dengan ayam, jika metabolisme terganggu maka produksi telur pun bisa menurun,” jelas Ruzuan.

Dia juga menyarankan agar peternak yang memiliki kemampuan finansial dapat beralih menggunakan kandang tertutup.

“Jika sebelumnya menggunakan kandang terbuka, sebaiknya mulai beralih ke sistem close house,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper