Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Padi Riau Meningkat 7,81% pada 2024, untuk Beras Tertinggi di Maret

Produksi padi di Provinsi Riau mengalami peningkatan signifikan pada 2024 lalu, dengan luas panen padi 2024 mencapai 56,42 ribu hektare.
Petani menjemur gabah hasil panen di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Petani menjemur gabah hasil panen di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, PEKANBARU – Produksi padi di Provinsi Riau mengalami peningkatan signifikan pada 2024 lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen padi 2024 mencapai 56,42 ribu hektare, naik 8,68% dibandingkan 2023 yang sebesar 51,91 ribu hektare.  

Kepala BPS Riau Asep Riyadi menjelaskan kenaikan luas panen ini turut berdampak pada produksi padi yang mencapai 222,06 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) sepanjang 2024, meningkat 7,81% atau bertambah 16,08 ribu ton dibandingkan produksi tahun sebelumnya yang sebesar 205,97 ribu ton GKG.  

Jika dikonversikan ke dalam produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk, total produksi beras di Riau sepanjang 2024 mencapai 127,44 ribu ton, meningkat 7,81% atau bertambah 9,23 ribu ton dari tahun sebelumnya yang sebesar 118,21 ribu ton.  

"Produksi beras tertinggi pada 2024 terjadi pada Maret, mencapai 18,96 ribu ton. Sementara produksi terendah terjadi pada Desember, hanya sebesar 6,64 ribu ton," ujarnya, Senin (3/3/2025).  

Dia menjelaskan potensi produksi beras di awal 2025 juga diperkirakan meningkat. Pada Januari 2025, produksi beras diprediksi mencapai 9,03 ribu ton, dengan potensi produksi Februari hingga April 2025 sebesar 52,02 ribu ton. 

Dengan demikian, total potensi produksi beras pada Subround Januari–April 2025 diperkirakan mencapai 61,06 ribu ton, naik 30,39% dibandingkan periode yang sama di 2024 yang sebesar 46,83 ribu ton.  

Peningkatan produksi ini menunjukkan tren positif dalam sektor pertanian Riau. Pemerintah daerah juga terus mendorong inovasi dan teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil panen serta mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau bersama Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir menggelar panen raya komoditas padi di lahan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mukti Jaya, Desa Mukti Jaya, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Riau.

Kepala Perwakilan BI Riau Panji Achmad menjelaskan sejak 2023 BI telah menginisiasi program pengembangan klaster padi di daerah ini. Gapoktan Mukti Jaya dipilih sebagai lokasi demplot karena keseriusan mereka dalam budidaya padi serta adanya potensi peningkatan produktivitas melalui penerapan digital farming.

"Implementasi digital farming di Gapoktan Mukti Jaya telah meningkatkan hasil produksi sebesar 20%. Peningkatan ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga beras di pasar, serta mendukung pengendalian inflasi di Riau," ujarnya.

Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir Muhammad Nur Hidayat mengapresiasi program yang dilakukan oleh BI Riau dan menegaskan kesiapan Kabupaten Rokan Hilir menjadi sentra produsen beras utama di Riau. 

Dirinya juga berharap adanya dukungan pemerintah dalam perbaikan infrastruktur jalan usaha tani guna mempermudah pengangkutan hasil panen.

Senada dengan itu, Asisten II Sekda Provinsi Riau M. Job Kurniawan menyampaikan beras merupakan salah satu komoditas utama penyumbang inflasi di Riau. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan stok dengan memanfaatkan setiap lahan pertanian yang ada.

"Pemprov Riau juga telah membentuk BUMD pangan, PD Riau Pangan Bertuah, yang siap menopang kebutuhan pangan di wilayah ini," ungkap Job.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper