Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai di Palembang Tembus Rp90.000 per Kg, Pedagang Pempek Mengeluh

Harga cabai di Kota Palembang pada pekan ini masih relatif tinggi. Di beberapa pasar tradisional, harganya berkisar Rp80.000 sampai tembus Rp90.000 per kg.
Sentral Kampung Pempek Pasar 26 Ilir, Kota Palembang. /Bisnis-Husnul
Sentral Kampung Pempek Pasar 26 Ilir, Kota Palembang. /Bisnis-Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG — Harga cabai di Kota Palembang pada pekan ini masih relatif tinggi. Di beberapa pasar tradisional, harganya berkisar Rp80.000 sampai tembus Rp90.000 per kilogram. 

Pedagang cabai di Pasar Tradisional KM 5 Nursani mengatakan sudah satu minggu ini harga cabai masih tinggi, terutama pada jenis cabai rawit. 

“Kita ambil dari Pasar Induk Jakabaring, harganya juga tipis sekali untuk modal jual," katanya, Kamis (6/2/2025). 

Sementara itu, Ria, salah satu pedagang di Pasar 26 Ilir mengeluhkan tingginya harga cabai saat ini. Hal itu lantaran dia membutuhkan cabai rawit sebagai bahan baku utama pembuatan kuah pempek (cuko) yang dijual setiap hari. 

“Sekarang itu harga cabai rawit yang biasa disebut rawit cuko, naik di pasar. Jadi, kita mau tidak mau harus beli," ujarnya. 

Dia mengungkapkan bahwa tingginya harga kebutuhan juga terjadi pada bahan utama cuko lainnya yaitu bawang merah dan bawang putih. Dua komoditas tersebut dijual di kisaran Rp40.000 sampai Rp45.000 per kilogram. 

Dengan kondisi ini, Ria mengaku harus menurunkan jumlah cabai yang digunakan dalam pembuatan cuko dari biasanya. 

“Pemberian cuko untuk pembelian pempek tidak kita kurangi, tapi mungkin yang akan kita kurangi adalah porsi cabainya saat membuat cuko pempek," kata dia. 

Ria menambahkan, saat harga bahan pembuatan cuko sedang melambung tinggi, perhitungan harga produksi cuko juga jauh lebih tinggi dibanding pempek. 

Sementara, harga penjualan pempek relatif murah yaitu Rp800 per pieces dengan jumlah produksi 17 kilogram per hari. 

“Jadi kalau harga [bahan baku cuko] terus naik, kita bisa-bisa rugi,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper